Batam - Temuan adanya wisatawan asal Nigeria di Singapura yang terpapar virus monkeypox (cacar monyet) cukup membuat negara-negara tetangga waspada. Namun demikian, otoritas Singapura memastikan negara itu tetap aman dikunjungi.

Konsul Singapura Mark Low mengatakan, negaranya menangani cacar monyet ini dengan baik. 

"Rumah sakit kita sudah berikan yang terbaik untuk penanganan monkeypox tersebut," ujar Mark di acara buka puasa bersana Konsulat Jenderal Singapura kepada awak media, Rabu (16/5/2019).

Ia menjelaskan, penyakit tersebut tidaklah mewabah pasalnya dari satu orang yang terinfeksi sampai sekarang belum ada penularannya.

"Itu hanya satu kasus saja," kata dia di Nagoya Hill Hotel, Batam. 

Mark berharap, siapa saja yang datang ke Singapura jangan takut. Pasalnya kondisi masih aman di negara Singa tersebut. 

Baca: Dubes Singapura: Cacar Monyet di Singapura Tidak Mewabah

Kondisi aman itu ditandainya dengan banyak turis Singapura yang bakal datang ke Batam akhir pekan ini. 

"Kalau tidak salah minggu ini banyak warga Singapura ke Batam main golf," katanya.

Pekan lalu, tepatnya Jumat (10/5/2019), seorang warga dari negara Afrika diketahui mengidap cacar monyet (monkeypox) ketika mengunjungi Singapura. Akibat kasus ini, puluhan orang terpaksa dikarantina untuk mencegah penyebarannya.

Baca: Cacar Monyet Gegerkan Singapura, Puluhan Orang Dikarantina

Diberitakan media The Straits Times, Jumat (10/5/2019), ini adalah kasus pertama cacar monyet yang pernah dihadapi Singapura. Penyakit ini diidap oleh pria Nigeria berusia 38 tahun yang menghadiri lokakarya di Singapura.

Menangapi hal itu pemerintah Indonesia terutama daerah yang berdekatan dengan Singapura seperti Batam, Bintan dan Tanjungpinang melakukan pengawasan ketat terhadap turis yang datang. Bahkan Kota Batam sudah menyiapkan isolasi sendiri untuk korban yang terinfeksi penyakit tersebut.

(tan)