Pengusaha Khawatir Perang Spanduk Pro Kontra Ex Officio Ganggu Iklim Usaha

Pengusaha Khawatir Perang Spanduk Pro Kontra Ex Officio Ganggu Iklim Usaha

Spanduk pro kontra ex officio yang bertebaran di Batam.

Batam - Perang spanduk pro dan kontra terhadap ex officio di Batam mendapat perhatian dari kalangan pelaku usaha. Mereka mengkhawatirkan hal ini bisa berdampak terhadap iklim usaha di Batam.

“Permasalahan ini akan menjadi kekhawatiran baru bagi investor untuk menanamkan investasinya di Batam. Sehingga kondisi ekonomi Batam yang baru mau pulih, akan terganggu lagi,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, Jumat (10/5/2019). 

Pihaknya menyayangkan kalau permasalahan pergantian pimpinan BP Batam menjadi polemik di masyarakat. Menurut Rafki, proses transisi ini seharusnya berlangsung secara smooth dan tidak menimbulkan perpecahan. 

“Asalkan dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku dan keputusannya cepat dilaksanakan,” kata dia. 

Baca: Tolak Ex Officio, Pegawai BP Batam: Presiden, Dengarkan Aspirasi Kami

Apalagi saat ini para pegawai BP Batam yang sudah memiliki status Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah terlibat, termasuk juga Pemerintah Kota Batam. Persoalan ini kata Rafki bisa dicegah dengan secepatnya menyelesaikan payung hukum terkait transisi kepemimpinan di BP Batam tersebut. 

“Kita berharap semua pihak bijak dalam menyikapi persoalan ini. Apa pun keputusan yang dibuat oleh pemerintah pusat memiliki sisi positif dan negatif. Maka dari itu tidak perlu sampai harus menimbulkan pertentangan di masyarakat,” kata dia. 

Dengan begitu Batam bisa bangkit lagi dan berjaya seperti dulu. Untuk itu perlu kekompakan seluruh masyarakat Batam. Tanpa kesatuan masyarakat Batam, maka akan susah untuk bangkit dan mencapai kejayaan seperti di masa lalu.

“Kami berharap persoalan ini cepat diselesaikan. Jangan sampai digantung terlalu lama yang hanya akan menimbulkan pertentangan yang semakin masif di masyarakat. Kita harus kembali fokus pada pembangunan ekonomi Batam,” ucapnya. 

Sejauh ini, Rafki menyatakan pihaknya bersikap netral, tidak mempermasalahkan ex-officio. Namun begitu pimpinan BP Batam selanjutnya harus membawa kemajuan untuk ekonomi Batam. 

“Dan juga status FTZ Batam jangan diganti,” katanya menegaskan. 

Baca: Muncul Spanduk Dukung Ex Officio, Satpol PP: Kami Sudah Menduga Akan Ada Tandingan

Hal senada juga disampaikan ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Batam, Jadi Rajagukguk. Menurutnya jika perseteruan terus terjadi maka akan mengganggu dunia usaha. 

“Harus bersatu bersama membangun ekonomi Batam,” ujar Jadi.

(ret)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews