Selain Paus, Gajah Mina Juga Sempat Terdampar di Pantai Dungun Lingga

Selain Paus, Gajah Mina Juga Sempat Terdampar di Pantai Dungun Lingga

Gajah Mina yang ditemukan warga di Pantai Dungun tahun 2005 silam (Foto:dok.museumlingga)

Lingga - Warga Desa Belungkur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, dihebohkan dengan keberadaan sepasang Paus terdampar di objek wisata Pantai Dungun yang berada di desa mereka, Selasa (30/4/2019) pagi. Satu diantara dua ekor Paus tersebut berhasil diselamatkan, sedangkan seekor lagi mati.

Baca: Sepasang Paus Terdampar di Pantai Dungun Lingga

Namun, tahukah Anda 14 tahun silam tepatnya 13 Januari 2005, warga setempat juga pernah dihebohkan dengan terdamparnya hewan laut yang masuk dalam keluarga dugong (Dugong dugon) di lokasi yang sama. Namun masyarakat mengenalnya sebagai gajah mina atau gajah laut.

Hewan memiliki gading panjang, belalai di wajah, bertelinga lebar dan berekor seperti paus itu ditemukan warga terdampar di Pantai Dungun, tepatnya dua pekan pasca bencana besar tsunami Aceh tahun 2004 silam.

Informasi yang diperoleh Batamnews.co.id dari berbagai sumber, gajah mina terdampar di Pantai Dungun itu pertama kali ditemukan oleh Umar Sanen, warga setempat. Bentuknya aneh, pada bagian muka terdapat belalai dan tubuh diselimuti bulu.

Paus terdampar di Pantai Dungun, Kecamatan Lingga Utara (Foto:dok.yunitaelmi)

Namun sayangnya gajah mina yang ditemukan tersebut dalam kondisi mati. Setelah diukur, hewan itu memiliki panjangnya 12,40 Meter (m), dengan ekor 1,80 m. Tulang dibagian depan muka yang disebut gading atau taring berukuran 2,40 m. Kulitnya 10 Centimeter (cm), panjang sirip bawah 78 cm dan lebarnya 47 cm.

Karena hewan tersebut sudah pun mati, warga berinisiatif mengumpulkan tulang gajah mina. Setahun berlalu, tepatnya 6 Januari 2006, tulang yang sudah tidak lagi ditempeli daging tersebut dibawa ke Museum Linggam Cahaya Daik, untuk dipamerkan atau dipajang di museum.

Selain untuk dipamerkan, tulang belulang hewan laut yang dipercaya gajah mina tersebut juga diamankan untuk keperluan identifiikasi oleh para ahli. Pemerintah telah meminta bantuan para pakar. Sayang sampai saat ini belum ada hasil ilmiah mengenai hewan langka tersebut.

Kini, tulang belulang tersebut tersimpan rapi dilantai 2 Museum Lingga Cahaya komplek Istana Damnah. Dipajang dalam sebuah lemari kaca yang diletakkan dipojok bagian depan museum.

Selain di perairan Lingga, warga Natuna beberapa kali juga mendapati hewan yang diduga gajah mina. Meski belum ada hasil ilmiah, namun warga meyakini sosok hewan laut tersebut adalah gajah mina yang selalu diceritakan orang-orang tua dahulu.

(ruz) 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews