BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pihak Universitas Internasional Batam (UIB) membantah adanya pembekuan dari perguruan tinggi yang berlokasi di Baloi tersebut.

Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan UIB, Hepy Hefri Ariyanto mengatakan permasalahan yang terjadi di UIB hanya terkait pada program studi (prodi) D3 Manajemen Perhotelan.

"Status non aktif ini, hanya untuk prodi D3 Manajemen Perhotelan. Tidak berlaku ke yang lain, ceknya gampang. Bisa dilihat di situs forlap.dikti.go.id silahkan di browse saja," ujarnya saat jumpa pers, Kamis (18/6/2015).

Hepy mengatakan, status non aktif dari prodi tersebut bermula saat universitas berencana mengajukan alih jenjang jurusan tersebut, dari D3 menjadi S1 (manajemen pariwisata).

Pihaknya sudah melakukan pengurusan segala pemberkasan sejak tahun 2010. Dan hingga akhir tahun 2014 lalu, UIB sudah melengkapi semua pemberkasan yang disyaratkan oleh dikti.

Manajemen UIB pun berasumsi mereka akan segera mengantongi izin, dan berani membuka pendaftaran mahasiswa baru, untuk jurusan S1 manajemen pariwisata tahun ajaran 2014-2015.

‎"Prosesnya sudah empat tahun, dan semua sudah lengkap. Jadi kami berasumsi izin ini akan segera keluar. Makanya kami buka. Rupanya karena ada pergantian kepemimpinan mungkin di sana (dikti), sampai sekarang belum approval. Kami yakin diberikan izin, karena kalau memang ditolak harusnya dari awal usulan kenaikan jenjang kami sudah ditolak," kata Hepy.
 
"Kami mohon maaf karena hal ini telah membuat resah masyarakat. Kami juga ucapkan terima kasih kepada kopertis wilayah X yang telah memberi pembinaan kepada kami. Sehingga kami sudah mendapatkan surat dari kopertis X untuk mengaktifkan kembali status UIB ke Dikti," katanya.

(ind)