Balap Liar Batam: Gas Air Mata hingga Kucing-kucingan dengan Aparat

Balap Liar Batam: Gas Air Mata hingga Kucing-kucingan dengan Aparat

Aksi balap liar di Jl Raja Haji Fisabilillah Batam Centre jalur dari Bundaran Madani menuju Simpang Empat Sei Panas. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam - Malam kian larut. Jalanan Batam mulai sepi. Dari kejauhan terdengar deru mesin knalpot sepeda motor meraung-raung. Segerombolan pemuda berusia belasan tahun, ramai berkumpul di sisi-sisi jalan Raja Haji Fisabilillah, Batam Centre.

Hari menunjukkan pukul 01.15 WIB, Jumat (19/4/2019) dini hari menjelang libur Paskah. Jalan empat lajur itu penuhi remaja-remaja dengan berbagai kendaran. Kebanyakan kendaraan trondol yang dimodifikasi.

Jalan protokol ini pun ramai dipenuhi muda-mudi. Tiga lajur mereka kuasai, hanya menyisakan lajur ujung di dekat trotoar di jalur kiri  arah Bundaran Madani menuju Simpang Empat lampu merah Sei Panas.

Sementara di jalur seberang, beberapa sekuriti tampak sibuk. Mereka meminta para bocah-bocah dan remaja tanggung ini beranjak dari gerbang perumahan Royal Grande. Sepertinya lokasi nonton balapan liar juga merembes ke jalur seberang yang berlawanan arah.

 

Bandar balap liar memegangi uang taruhan (dilingkari)

"Duh, susah juga kami. Paling ntar polisi datang mereka bubar. Nanti kalau polisi udah pergi, mereka ngumpul lagi," ungkap seorang sekuriti perumahan tersebut.

"Kami ya paling minta jangan di depan gerbang ini, biar kendaraan keluar masuk perumahan nggak terhalang," sebut pria itu.

Sebuah dump truk pun terlihat terpaksa berhenti ketika akan melewati kerumunan muda-mudi ini. Perlahan truk itu lewat memecah kerumunan. "Woi, minggir!, ku tabrak juga kalian!" sebuah teriakan terlontar dari sopir truk. Sejenak aktifitas itu terhenti

Namun tak lama, para remaja ini kembali mengerumuni dua orang yang tampak mengambil ancang-ancang memulai start balapan. Seorang lagi tampak memegang uang. Bisa ditebak, itu uang taruhan.  Beberapa kendaraan lain pun terpaksa lewat jalur tepi.

Sementara di tengah jalan, dua bocah yang diperkirakan masih sesusia pelajar SMP tampak serius dengan mata tajam ke arah depan. Keduanya menjadi joki yang siap melesat.

Keramaian itu menguasai jalanan malam.  Mereka mulai menggeber-geber kendaraan sejenis Yamaha F1ZR yang dimodifikasi. Bocah berambut pirang satunya tak ingin ketinggalan. Beberapa kali start diulang, saingannya belum siap. Begitupun sebaliknya.

Namun saat waktu yang tepat dimulai, keduanya melaju berbarengan. Tanpa helm dan pelindung kepala, keduanya meroket. Jalanan itu seketika berubah menjadi sirkuit balap drag race.  

 

Kerumunan penonton balap liar.

Seorang penonton Rendi (14) mengaku kegiatan ini adalah agenda tiap liburan para komunitas remaja penghobi balap liar. "Kami ramai yang suka hal ini," kata Rendi.

Diakuinya tak ada komunitas khusus dengan anggota tertentu untuk kegiatan balapan liar ini. Lantas dari mana mereka tahu informasi dan lokasi balapan?

"Ya dari Instagram lah. Namanya liaran_batam. Di situ ada informasi. Siapa yang nyari lawan main (balap). Kalau ada yang tertarik tinggal DM foto motor dan speknya. Kalau cocok dicarikan lawan," kata Rendi.

Rendi mengatakan, para joki yang menang hanya sekadar balek modal. "Ini yang rame-rame nonton ini kan taruhan semua. Nanti ada namanya uang samping. Misalnya 500 ribu masang. Yang megang bandarnya," sebut Rendi.

Sejurus kemudian Rendi tampak buru-buru. "Ya udah ntar aja, bang. Ada polisi," ujarnya.

Tak lama sebuah gas air mata membubarkan para remaja bergerombol ini. "Duh pedih, kulit. Kabur.." sebut seorang di antara mereka.

Pantauan batamnews di instagram @liaran_batam ini, updetan instastory tentang lokasi balapan kerap diunggah admin. Dalam setiap gambaran lokasi, selalu dituliskan 'situasi bisa berubah kalau polisi datang'

Lokasi-lokasi balap liar yang acap kali digunakan seperti di depan Kodim, Simpang Helm Legenda Malaka, di depan Graha Pena Batam Centre, depan Vihara Maitreya, depan jalan Perumahan Orchid, Depan Kantor Pos Batam Centre, Depan Pabrik Cladtek Batu Ampar dan beberapa lokasi lainya.

Selain itu arena favorit balap liar ini juga tampak di Sei Temiang, mereka menamakan sirkuit capung. Kendaraan yang digunakan pun bermacam, mulai F1ZR, Ninja, Vixion, Vega dan sebagainya.

 

Balap liar di sirkuit capung, Sei Temiang (instagram: liaranmalambatam)

Aktivitas balap liar ini sebenarnya tak hanya terjadi di Batam, namun di beberapa kota lainnya di Indonesia. "Ya kalau bisa ada sirkuit di Batam lah, kami kan bisa balapan," kata Hafiz.

Sebenarnya banyak akun-akun medsos lainnya yang beredar terkait informasi balap liar ini yang dijadikan media komunikasi peminatnya.

Bahkan di beberapa postingan instagram, ada gambar sebuah sepeda motor dengan moto "Pelan Dicela, Kencang jadi Perkara". Seakan menunjukkan ekspresi mereka untuk unjuk gigi.

Aksi balapan liar ini tentunya berbahaya, baik bagi remaja yang terlibat hingga pengguna jalan lainnya. Tak jarang kecelakaan terjadi melibatkan para remaja balap liar ini dengan pengguna jalan.

Beberapa waktu lalu, seorang remaja bernama Putra Reza kritis usai terlibat kejar-kejaran aparat kepolisian yang tengah menertibkan aksi balap liar Minggu, (23/12/2018) tahun lalu.

Putra diketahui sedang nongkrong di alun-alun Engku Putri Batam Center dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.  Selang beberapa menit, patroli polisi menggunakan motor datang. Putra dan rekan-rekannya pun tunggang langgang.

Nasib nahas menimpa Putra. Upayanya menghindar dari kejaran petugas gagal setelah terjatuh. Diduga, dia terjatuh akibat dipukul. Kendati langkah tegas menjurus penindakan fisik, pihak kepolisian pun tak bisa serta merta disalahkan dalam kasus tersebut. Walaupun hal ini sempat menjadi perhatian Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri.

Kapolsek Batam Kota, Ricky Firmansyah mengatakan, selain ngebut-ngebutan para remaja ini juga tidak melengkapi aturan lalu lintas. "Kita sering temukan mereka tidak pakai helm, tidak punya kaca spion, motor trondol dan sebagainya," kata Ricky kepada batamnews beberapa waktu lalu

Walaupun polisi kerap melakukan patroli, namun aksi balap liar seakan tak pernah sepi peminat. Mereka selalu berpindah tempat dan mulai menyesuaikan dengan kondisi patroli.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews