Ratusan Massa Datangi TPS 01 Batamindo Tagih Hak Pilih Mereka

Ratusan Massa Datangi TPS 01 Batamindo Tagih Hak Pilih Mereka

Warga di kawasan dormitory Mukakuning protes terkait hak pilih mereka yang terancam hangus sia-sia. (Foto: Dyah Asti/Batamnews)

Batam - Ratusan penghuni Dormitori Mukakuning berbondong-bondong mendatangi TPS 01. Mereka protes terkait hak pilih mereka. Kejadian itu sekitar pukul 12.30 WIB, Rabu (17/4/2019) siang.

Mereka menuntut agar hak suara mereka bisa digunakan walaupun menggunakan KTP kampung halaman. Namun TPS setempat tidak memperbolehkan, bahkan petugas PPS Mukakuning terjun langsung ke TPS.

"Kami dari PPS Mukakuning sudah mendata warga sini dan daftar pemilih ditempelkan di fasum. Namun untuk mereka dengan KTP kampung harus mendaftar A5 lagi. Jika tidak ada A5 tidak bisa digunakan," kata Abdul Kahfi salah satu petugas PPS Mukakuning.
 
Namun kericuhan yang terjadi hari ini tidak ditampik Kahfi, ada kelalaian dari RT/RW setempat. RT/RW di kawasan dormitori dinilai tidak kooperatif dengan kondisi lingkungan pekerja.

"Ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi RT/RW setempat tentunya kedepannya harus ada perbaikan lah inilah harus dievaluasi kedepan," ucapnya.

Namun beberapa masyarakat tidak terima dan membantah penjelasan kahfi. Ada yang mengatakan hanya di Batam untuk memilih dipersulit, dia menjelaskan jika ayahnya saja di Palembang bisa memilih padahal KTP Bekasi.

"Jangan tanyakan saya soal itu tanyakan KPU. Ayo saya antar ke KPU kalau perlu," teriaknya.

"Kami rasanya geram loh, orang gila aja diarahkan untuk milih, masa kami yang waras ga bisa milih. Kami cuma ingin milih loh setidaknya presiden," katanya.

Dia pun menanyakan kenapa hal seperti ini bisa terjadi, padahal inilah adalah pemilihan penting lima tahun sekali.

"Katanya udah didata blok P masa disini enggak. Makanya kita rame-rame datang kesini. Ga mungkin kita semuanya kesini kalau udah bener," ucapnya.

Henny warga lainnya mengatakan hal ini sangat tidak masuk akal. Karena informasi ini harusnya sampai ke mereka.

"Mereka bilang peraturannya beberapa hari yang lalu.kalau misalnya kami udah tau ga mungkin seramai ini," ungkapnya.

Diapun menyayangkan sikap yang ditunjukkan PPS yang dinilai tidak memberikan solusi. Bahkan mereka juga menyesalkan pernyataan jika surat suara tidak terpakai akan disilang.

"Kami disini semua ingin milih loh, kenapa surat suara itu harus disilang. Kan sayang, daripada disilang kenapa tidak ijinkan kami nyoblos aja. Kami semua ingin milih disini," tutupnya.

Karena ingin memastikan surat suara tidak disalahgunakan, mereka menunggu hingga TPS selesai dan menyaksikan penyilangan surat suara. Berharap ada surat suara yang berlebih untuk menyalurkan hak pilihnya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews