Fakta di Balik Mahalnya Tarif Tol Jokowi yang Jadi Iklan Kampanye Prabowo

Fakta di Balik Mahalnya Tarif Tol Jokowi yang Jadi Iklan Kampanye Prabowo

Ilustrasi foto. Foto: PUPR

Jakarta - Banyak faktor yang membuat tarif tol Indonesia dianggap mahal. Selain dari investasi, ada bunga kredit yang menjadi salah satu faktor berpengaruh pada penetapan tarif jalan tol itu sendiri.

Kontribusi bunga kredit pada penetapan tarif tol dikarenakan operator membangun proyek tol melalui pinjaman dari perbankan. Pinjaman tersebut tentunya mememiliki bunga.

Tingginya tarif tol juga menjadi bahan kampanye capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Iklan tersebut sempat viral di jagad media sosial.

Berikut fakta-faktanya:

 

1. Pemerintah Bantah Tarif Tol RI Mahal

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyebut tidak benar jika investasi pembangunan jalan tol di Indonesia mahal dan berdampak pada penetapan tarif.

Hal itu sekaligus menjawab iklan kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi yang menyindir tarif mahal jalan tol yang dibangun era Presiden Jokowi dan Wapres JK.

"Tidak benar," kata Kepala BPJT Danang Parikesit saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Penetapan tarif tol yang benar, kata Danang, adalah berdasarkan tingkat keekonomian. Tingkat keekonomian di Indonesia sendiri sangat bervariasi besarannya.

"Dari yang di bawah Rp 300/km hingga Rp 1.700/km," jelas dia.

Adapun, lanjut Danang, penetapan investasi suatu pembangunan jalan tol di Indonesia bergantung pada kondisi geografisnya, kondisi geologis tanah dasarnya, serta konsesinya sendiri.

 

2. Penyebab Investasi Tol RI Mahal

Asosiasi Tol Indonesia (ATI) menilai, suatu investasi pembangunan jalan tol dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari geografis maupun desain pembangunan proyek itu sendiri.

"Secara umum biaya pembangunan jalan tol, sangat dipengaruhi kondisi tanah, desain teknikal, metode pembangunannya, serta jumlah fasilitas dan perangkat penunjangnya," kata Sekertaris ATI Krist Ade, Kamis (4/4/2019).

Dia mengungkapkan, pembangunan jalan tol dengan kondisi lahan yang labil memerlukan perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan kondisi lahan yang stabil dan datar.

Demikian juga, pembangunan jalan tol yang memerlukan desain struktur banyak, seperti jembatan, ada sebagian elevated (jalur layang), dan lain sebagainya.


3. Iklan Kampanye Prabowo

Sebuah iklan kampanye pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, sempat viral lantaran isinya yang menyindir pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi.

Dikutip dari akun Instagram @cuknews, Rabu (3/4/2019). Iklan berdurasi 59 detik ini diunggah sejak enam hari lalu atau tangga 29 Maret 2019.

Iklan diawali oleh pasangan suami istri yang tengah mengendarai mobil di jalan tol. Mereka berdiskusi mengenai biaya pembangunan jalan tol yang besar dan berpendapat menjadi salah satu penyebab mahalnya tarif jalan tol.

Selanjutnya, ada salah satu penduduk yang mengeluhkan harus berjalan lebih jauh karena adanya jalan tol. Lalu, pasangan suami istri itu juga memutuskan untuk keluar jalan tol untuk membeli buah tangan.

Pada saat di kios oleh-oleh, pedagang mengeluhkan kalau dagangannya menjadi sulit usai dibangunnya jalan tol.

"Kasihan, mau membangun tetapi salah tujuan dan salah sasaran. Berarti harus diganti," ujar salah satu wanita dalam iklan tersebut.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews