Ditawari Prabowo Kursi Menteri, AHY: Saya Khawatir Lukai Hati Rakyat

Ditawari Prabowo Kursi Menteri, AHY: Saya Khawatir Lukai Hati Rakyat

Jakarta - Prabowo memastikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri bila ia terpilih jadi presiden. Namun Agus mengaku khawatir bagi-bagi kursi menteri jelang pilres itu justru melukai hati rakyat.

"Kami dapatkan tawaran seperti itu dan sampai hari ini Partai Demokrat belum merasa itu sebagai urgensi karena yang harus diperjuangkan lebih dulu adalah segala permasalahan rakyat," kata AHY seperti dilansir kumparan.com di sela kunjungannya di Semarang, Jateng, Senin (1/4).

Putra sulung Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menganggap pernyataan itu bisa melukai hati rakyat karena bisa dianggap bagi-bagi jabatan. Partai Demokrat lebih fokus kepada pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 dan memperjuangkan program pro rakyat.

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menganggap pernyataan Direktur Media dan Komunikasi BPN Hashim Djojohadikusumo soal kursi menteri belum urgen untuk dibahas.

Hashim sebelumnya menyampaikan bahwa PAN akan mendapat 7 kursi menteri sementara PKS 6 kursi. Untuk Demokrat, Hashim menyatakan jumlah kursi menteri belum definitif.

AHY mengaku sudah meminta klarifikasi soal pernyataan Hashim tersebut kepada Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

"Setelah saya klarifikasi, saya dapat penjelasan bahwa yang dimaksud beliau untuk Demokrat memang masih dipertimbangkan untuk jumlah kursi kabinet yang akan ditawarkan untuk diisi kader Demokrat," kata AHY di sela kunjungannya di Semarang, Jateng, Senin (1/4).

AHY mengatakan, saat hendak bergabung dengan koalisi, pembicaraan soal kursi menteri memang pernah dibahas. Namun, saat ini, tindak lanjut mengenai hal itu belum urgen untuk dibahas.

Menurut dia, saat ini timses maupun parpol harusnya lebih fokus memperjuangkan penyelesaian permasalahan di masyarakat.

"Lagi-lagi bukannya kami tidak lihat itu sebagai sesuatu yang penting tapi kami lihat urgensinya belum di sana. Berbicara tentang jabatan menteri, berapa posisinya, di pos apa saja, maka ini khawatirnya akan melukai rakyat," kata AHY.

"Rakyat berharap sekali ada semangat perubahan yang terlepas seolah hanya merupakan bagi-bagi kekuasaan oleh parpol dalam pemilu ini," jelasnya.

AHY menegaskan tidak kecewa dengan statement Hashim soal kursi menteri dan menganggapnya lumrah sebagai pembahasan untuk langkah ke depan.

"Selalu ada keingintahuan publik yang mungkin ingin dijelaskan beliau," ujarnya.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews