Prabowo Tolak Nyanyi Bukan karena Lirik Islami

Prabowo Tolak Nyanyi Bukan karena Lirik Islami

Prabowo.

Jakarta - Capres Prabowo Subianto yang menolak bernyanyi bersama Nissa Sabyan dikaitkan dengan sisi keislaman. Menolaknya Prabowo menyanyi di panggung bareng Nissa dipandang lantaran capres 02 itu tak pandai bersenandung dengan lirik Islami.

BPN Prabowo-Sandiaga Uno membantah isu tersebut. Menurut BPN, capresnya menolak menyanyi bukan karena lirik lagu yang Islami.

Awal mula momen ini terjadi saat Prabowo mengunjungi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Jalan Halimun, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/3/2019). Sebelum mengisi kuliah umum, Prabowo menyempatkan diri naik ke panggung.

Prabowo disambut oleh Nissa yang memang sudah lebih dulu bernyanyi di panggung. "Baru pertama kali bertemu. Kemarin sempat mau makan bareng, tapi nggak jadi. (Setelah ketemu) sekarang nggak bisa ngomong apa-apa," kata Nissa di lokasi.

Prabowo tersenyum mendengar sapaan dari Sabyan. Eks Danjen Kopassus itu sempat diminta menyanyi oleh pembawa acara. Namun Prabowo menolak dan menyebut suaranya jelek.

"Tapi mungkin anda lebih senang dengerin Nissa ya. Dengerin Nissa aja ya, Karena nanti aku harus kasih ceramah di dalam. Suara saya jelek, silakan," kata Prabowo sambil berjoget khasnya yang disambut tawa penonton.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin angkat bicara soal sikap Prabowo yang menolak bernyanyi bersama Nissa Sabyan. TKN Jokowi-Ma'ruf menyinggung soal mental dan jiwa seni Prabowo. Bahkan menurut timses Jokowi, Prabowo khawatir salah menyebutkan lirik.

"Bisa jadi karena lafaznya... ya lafaz tentang Islami, baca-baca salawat, apa, mungkin khawatir salah-salah saja. Ya ada kekhawatiran Pak Prabowo, mungkin takut salah. Tapi itu hak-hak Prabowo lah, sah-sah saja. Sebenarnya kesempatan Pak Prabowo loh menunjukkan kalau dirinya... Kan selama ini dibela, pintar bahasa Arab, tinggal di Arab, biasa baca Alquran. Nyanyiannya Nissa Sabyan kan banyak yang bahasa Arabnya, nah bisa jadi unjuk kebolehan, 'saya ini bisa loh bahasa Arab, tidak seperti yang dituduhkan'," tutur Awiek.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno membantah pernyataan Awiek. Anggota Dewan Pengarah BPN, Fadli Zon mengatakan, Prabowo menolak bukan karena tidak bisa bernyanyi dengan lirik Islami.

"Pak Prabowo biasanya nyanyi lagu-lagu Indonesia itu juga tertentu. Dan jarang dengar beliau nyanyi, kecuali joget. Nah kalau joget beliau suka. Nggak bener lah. Cuma lagu Nissa Sabyan kan nggak gampang. Harus latihan dan ngerti artinya. Jangan sampai jadi Jaenudin Ngaciro. Pak Prabowo tak pernah pencitraan urusan seperti ini," kata Fadli Zon saat dihubungi, Sabtu (9/3/2019).

Timses Prabowo juga meminta momen tersebut tidak dibesar-besarkan. BPN menilai persoalan Prabowo yang menolak bernyanyi bersama Nissa Sabyan ini adalah remeh temeh, ia mendorong untuk berkomentar mengenai isu substantif saja seperti masalah perekonomian negara.

"Kenapa ya teman-teman TKN komentar yang remeh-remeh seperti ini? Katanya ingin debat tentang substansi kebijakan? Ayo dong debat tentang isu penting. Contohnya, bagaimana cara mengembalikan uang WNI Rp 11.000 triliun lebih, yang katanya datanya ada di kantong Presiden. Repatriasi uang luar negeri melalui pengampunan pajak hanya Rp 147 triliun. Nah ayo adu argumen soal ini atau isu penting lainnya," ujar Dewan Pengarah BPN Dradjad Wibowo.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews