Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), merilis Pelabuhan Tarempa, Kabupaten Anambas merupakan jalur ekspor terbesar di Kepri. Padahal pelabuhan tersebut berada di pulau terluar Negeri Segantang Lada.

Data BPS menyembutkan, nilai ekspor Provinsi Kepri Januari 2019 terbesar melalui Pelabuhan Tarempa dengan nilai USD 352,87 juta. Kemudian diikuti Pelabuhan Batu Ampar USD 209,21 juta.

Setelah itu berturut-turut diikuti Pelabuhan Belakang Padang USD 143,22 juta, Pelabuhan Kabil atau Panau USD 114,11 juta dan Pelabuhan Sekupang USD 98,01 juta.

"Kontribusi semua pelabuhan tersebut untuk ekspor Januari 2019 sebesar 95,88 persen," ujar Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Rahmad Iswanto belum lama ini.

Lanjut dia, jika dibandingkan dengan nilai ekspor Januari 2018, Januari 2019 jalur yang mengalami kenaikan terdapat pada Pelabuhan Tarempa sebesar 94,67 persen. "Hampir 100 persen kenaikannya," kata Rahmad.

Ia melanjutkan, setalah itu kenaikan juga dialami Pelabuhan Belakang Padang sebesar 27,26 persen. "Sedangkan nilai ekspor yang mengalami penurunan yaitu Pelabuhan Sekupang sebsar 49,15 persen, Pelabuhan Batu Ampar sebesar 29,41 persen, dan Pelabuhan Kabil sebsar 9,96 persen," ujarnya.

Jika dilihat dari volume ekspor Januari, Pelabuhan Tarempa masih paling besar yaitu 682,22 ribu ton, kemudian Pelabuhan Tanjung Balai Karimun 351,48 ribu ton, Pelabuhan Belakang Padang 295,84 ton, Pelabuhan Kijang 273,60 ribu ton, dan Pelabuhan Sekupang 206,71 ribu ton.

"Kalau volume ekspor Tarempa mengalami penurunan 9,26 persen," kata dia.

Selain itu, tidak seluruh barang ekspor berasal dari Provinsi Kepri. Namun, juga berasal dari beberapa daerah lain melewai pelabuhan di Kepri, seperti Jambi sebesar USD143,22 juta dan Jawa Tengah USD0,28 juta.

Sepanjang Januari 2019 15 persen nilaik ekspor melalui Provinsi Kepri berasal dari daerah lain.

(tan)