Misteri Kerangka dalam Septic Tank

Kronologi Hilangnya Pensiunan TNI Hingga Penemuan Kerangka di Septic Tank

Kronologi Hilangnya Pensiunan TNI Hingga Penemuan Kerangka di Septic Tank

Proses evakuasi kerangka manusia di dalam ruang tangki septik di Tanjungpinang. (Foto: Afriadi/Batamnews)

Tanjungpinang - Penemuan kerangka di ruang septic tank di halaman rumah tak bepenghuni di Jl Menur, Gang Juang nomor 15 C, Kelurahan Sei jang, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Jumat (15/2/2019) lalu menggegerkan warga Tanjungpinang.

Terakhir tersiar kabar jika, diduga kuat kerangka itu adalah purnawirawan TNI AL, Arnold Tambunan (56) yang hilang pada Agustu lalu. Usai tim forensik memeriksa kerangka ditemukan jejak penganiayaan berat di kerangka itu. Apalagi kakinya terikat tali.

Polisi bahkan kembali ke TKP mencari bagian tubuh lainnya. Alhasil 96 persen bagian kerangka ditemukan. Bagaimana kerangka yang diduga korban pembunuhan itu ditemukan, hingga disinyalir sebagai Arnold Tambunan.

Arnold diketahui terakhir bertugas di Lantamal IV Tanjungpinang dengan pangkat Serma. Setelah 7 tahun pensiun, ia beraktivitas sebagai pengurus Gereja PIB di Kilometer 7.

Berikut rangkaian peristiwa yang dihimpun Batamnews sejak hilangnya Arnold.

 

25 Agutus 2018:

Arnold dinyatakan hilang oleh keluarga.  Putri kandung Arnold, Marta menuturkan, bapaknya meninggalkan rumah dengan mengenakan kemeja kotak-kotak hitam dan celana panjang abu-abu. Sebelum pergi, Arnold sempat berpamitan dengan istrinya, Nawarti. "Bapak bilang sama mama mau pergi ke rumah di Kilometer 8, namun sampai saat ini tak ada kabar," kata Marta.

Pihak keluarga terus mencari Arnold. Namun hasilnya belum maksimal karena hanya menemukan sepeda motor Yamaha N-Max yang digunakan oleh pria berusia 59 tahun itu.

Motor itu ditemukan terparkir di depan rumah kedua mereka  di Kilometer 8, sementara helm dan kunci motor tidak ada. "Pagar rumah terkunci, motornya di luar, helm dan kunci tidak ada," jelasnya.

Marta, Putri sulung Arnold memperlihatkan fofo bapaknya yang hilang.

 

28 Agustus 2018:

Polisi memeriksa sejumlah saksi hilang Arnold. Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang saat itu, AKP Dwihatmoko Wiroseno (Kini Kapolsek Sagulung) mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan  hilangnya Arnold Tambunan dan melakukan penyelidikan.

"Beberapa orang terdekatnya juga telah kami mintai keterangan, namun tak ada yang tahu ke mana Arnold Tambunan,” kata Dwihatmoko, Selasa (28/8/2018) lalu.

Arnold meninggalkan rumah dengan membawa sejumlah uang.  Adapun ciri-cirinya postur tubuh tinggi besar dan memiliki tahi lalat sebelah kiri tepatnya di bawah kelopak mata.

Mapolres Tanjungpinang.

 

28 Agutus 2018:

Seorang pria, Muhammad Rasyid dimintai keterangan oleh polisi pada 28 Agustus lalu. Dikabarkan Rasyid pernah meminjam uang dari Arnold. Menurut keterangan Alvin, putra sulung  Rasyid, ayahnya sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada Arnold untuk menyerahkan kwitansi pelunasan utang sebelumnya. Karena ada SMS itu polisi memintai keterangan Rasyid.

 

Rasyid. (Foto: ist)

 

29 Agustus 2018:

Di saat polisi masih dalam tahap memintai keterangan Rasyid. Malahan pria ini mengalami kecelakaan usai keluar dari Mapolres. Ia ditabrak sebuah bus milik resort di Bintan yang melintas di jalan dekat Mapolres. Ia dinyatakan meninggal pada 29 Agustus.

Beberapa karyawan Rasyid juga dimintai keterangan terkait hilangnya Arnold. Polisi sempat mengantongi CCTV pertemuan beberapa orang itu dengan Arnold. Namun karena meninggalnya saksi kunci Rasyid, penyelidikan Arnold pun agak tertunda lama hingga lima bulan.

 

Bus yang menabrak Rasyid hingga tewas diamankan Satlantas Mapolres Tanjungpinang.

 

14 Februari 2019:

Kerangka manusia ditemukan di septik tank rumah milik mendiang Muhammad Rasyid JL Jalan Menur nomor 15 C, Kilometer 8, Kamis (14/2/2019) malam.  Polisi saat itu belum bisa mengidentifikasi kerangka tersebut. Rumah tersebut kosong dan sudah tak ditempati Rasyid. Lokasinya berada di dekat ruko usaha penyewaan tenda Rasyid yang kini dikelola keluarga lainnya. Polisi mengamankan beberapa barang bukti semacam linggis dari TKP saat itu.

Ruang septic tank tempat ditemukannya kerangka manusia


16 Februari 2019:

Berdasarkan hasil autopsi tim forensik Polda Kepri, terindikasi kerangka itu korban pembunuhan. Ada beberapa tanda kekerasan ditemukan.  "Diduga ada kekerasan. Pertama pada tengkorak kepala bagian belakang," kata Dr Agung salah satu tim dokter forensik Polda Kepri, Sabtu (16/2/2019).

Agung menuturkan, selain di bagian kepala ada juga tanda kekerasan bekas pukulan di tulang hidung pipi kiri dan rahang bawah patah. "Hampir seluruh roga dada patah," ujarnya.

Selain tanda kekerasan, pihak kepolisian juga menemukan tali yang digunakan untuk mengikat kaki korban. "Kedua kaki terikat dengan tali,"sebutnya.

 

17 Februari 2019:

Istri Arnold akui itu suaminya. Nawati (57), istri Arnold yakin betul, kerangka itu adalah jasad suaminya. Arnold hilang pada Agustus 2018 lalu.  “Ia benar itu suami saya,” singkat Nawati usai menjalani pemeriksaan di Ruangan Satrekrim Polres Tanjungpinang, (17/2/2019).

Ciri-ciri dan postur badan menurutnya persis. Apalagi lagi baju kemeja kotak-kotak yang dikenakan suaminya dikenali betul oleh wanita paruh baya itu. “Dari bajunya itu, betul suami saya,” sebutnya sambil meninggalkan halaman parkir Polres Tanjungpinang.

Polisi akan melakukan tes DNA untuk memastikan.

 

17 Februari 2019:

Polisi dikabarkan menangkap seorang pria terkait indikasi pembunuhan di Batu 8 Atas Tanjungpinang.

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Ucok Lasdin Silalahi tak menampik perihal penangkapan tersebut. "Lusa ekspose di Polda dan lagi melengkapi (berkas)," singkatnya kepada Batamnews.

(adi/fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews