Pembunuhan Gadis Tionghoa di Bengkong

Sesalkan Pemberitaan di Media, Ini yang Menjadi Sorotan Keluarga Fitri

Sesalkan Pemberitaan di Media, Ini yang Menjadi Sorotan Keluarga Fitri

Keluarga Fitri melepas jenazah gadis Tionghoa yang menjadi korban pembunuhan. (Foto: Johannes Saragih/batamnews)

Batam - Keluarga mendiang Fitri Yu, gadis Tionghoa yang dibunuh di Bengkong, Batam menyesalkan pemberitaan yang dilansir sejumlah media. Mereka menilai pemberitaan yang muncul tak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Iskan Yu, kakak kandung mendiang Fitri mengaku sedih akan hal itu. Sebab, pihak keluarga juga belum mendapatkan pernyataan resmi dari kepolisian.

"Saya sudah baca beberapa media ada yang tidak benar tentang (Fitri) menikah bulan ini, yang benar dia ulang tahun bulan ini. Rencana menikah itu ada tapi diantara mereka berdua (Fitri dan pacarnya). Belum ada sampai kami," kata Iskan saat pelepasan jenazah Fitri di rumah duka marga Tionghoa, Batu Batam, Rabu (13/2/2019).

Menurut Iskan, pihak keluarga belum menerima informasi lengkap tentang kejadian. Terakhir kali informasi yang diterimanya adalah jumlah tersangka, dan sekarang tersangka sudah ditangkap pihak kepolisian.

Baca: Air Mata Iskan Yu Melepas Jenazah Fitri Suryati

Iskan juga mengingatkan seluruh jemaat gereja dan pelayat yang hadir untuk tidak menerima berita begitu saja. Dia juga mengaku sakit hati ketika ada berita mengenai autopsi soal jumlah tusukan yang diterima Fitri.

"Kalau membaca berita hati-hati jangan main diterima dan disebar. Ada satu hal yang bikin saya sakit hati, ketika jumlah bacaan dari autopsi lima belas tusukan, sedangkan ayam sekali tusuk saja meninggal. Saat ini yang saya tahu di leher adik saya ada 10 tusukan. Di genggaman (tangan) adik saya ada rambut pelaku, jadi spekulasi saya ada perlawanan," katanya.

Permintaan itu disampaikan Iskan dengan bersungguh-sungguh. Dia hanya ingin keluarga tenang pasca-pemakaman adik perempuannya itu. 

"Kami tidak mau hal-hal negatif masuk ke telinga kami, ini yang salah itu yang salah. Tolonglah kami sudah cukup terpukul dengan kejadian ini, jangan ada yang ditambahi atau dikurangi. Kalau adik saya yang salah saya mohon maaflah," katanya.

Iskan mengaku tidak percaya pada pernyataan Yudha Lesmana bahwa motif yang dilakukan atas dasar dendam karena menurutnya keluarganya tidak mengenal tersangka. Selain itu Yudha juga mengatakan ada barang yang hilang setelah tindakan dilakukan tersangka.

"Ketika kami menelepon polisi menanyakan barang yang hilang, polisi menjawab laptop. Namun yang saya tahu barang-barang yang hilang ada uang tunai di dalam angpao Rp 800 ribu, laptop, ponsel dari kamar saya, angpao kosong mungkin dikiranya ada isinya, satu buah CCTv yang menurut saya bukti yang sangat kuat diambil pelaku," ujarnya. 

CCTv yang hilang adalah CCTv portabel dimana gambar dan suara yang terekam langsung tersimpan dalam memori CCTv. Sehingga semua teriakan, perbincangan antara Fitri dan Yudha terekam dalam CCTV tersebut. 

"Saya minta memori card ditemukan karena di situ terekam semua termasuk suara teriakan semua itu terekam," katanya.

(das)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews