Epik, Panggung Jalanan Komunitas Pengamen Tanjungpinang

Epik, Panggung Jalanan Komunitas Pengamen Tanjungpinang

Regar dan beberapa di jalan Bazar Imlek Tanjungpinang. (Foto: Yogi/Batamnews)

Tanjungpinang - Beberapa tembang lagu terkenal Indonesia dan lawas terdengar di Bazar Imlek Tanjungpinang, Sabtu (27/1/2019) malam. Lagu tersebut dinyanyikan secara bergantian, dari mulai tembang tahun 90-an hingga lagu terkenal saat ini.

Dari kejauhan beberapa lagu tersebut terdengar dibawakan oleh grup band profesional. Bahkan paduan alat musik gitar, drum, bass, nyaris sama persis dibawakan oleh penyanyi aslinya.

Bahkan sesekali lagu yang dinyanyikan lagu daerah dari minang, batak, jawa dan lainnya. Ketika semakin didekati pengunjung seperti melihat pertunjukan band pada biasanya.

Mereka terdiri dari lima orang, satu orang vokalis sekaligus gitaris, gitaris dua, kemudian satu orang lagi memainkan cajon alat musik akustik penganti drum. Sedangkan dua lagi standby dibelakang mereka. Alat memang dimaikan secara bergantian.

Sedangkan di bagian depan mereka terdapat satu saund kecil. Diasamping sound jugda ada kotak tempat gitar dalam kedaan terbuka dan berisi uang. Kota gitar tersebut diisi para pengunjung yang melintas meskipun ada yang sekedar menikmati musik mereka saja.

Tidak kalah dengan band profesional lainnya. Komunitas pengamen jalanan (KPJ) ini memiliki penampilan sendiri.

Tidak jarang juga pengunjung terdiam dan terbuai dalam lagu yang dinyanyikan para pengamen jalanan tersebut. Bahkan pengunjung ikut bernyanyi sambil mengabadikan momen itu melalui smartphone mereka.

"Ini sound dikasih pak Gubernur Kepri (Nurdin Basirun)," kata Mahmud Hasan Siregar salah seorang anggota KPJ bercerita disela-sela penampilannya.

Regar bercerita, momen bazar salah satu event yang bisa ia manfaatkan maraup nafkah. "Ini baru kita mulai pertengahan bazar kemaren," katanya.

Satu malam di bazar imlek tersebut Regar dan kawan-kawannya bisa mendapatkan penghasilan ratusan ribu rupiah. "Kalau sehari bisa dapat Rp 200 ribu," kata Regar sebagai vokalis dan juga gitaris.

Selain ketika Bazar Imlek KPJ ini juga sering tampil di Bintan Mall, taman Gongong Tanjungpinang, dan tempat lainnya. "Seperti inilah kami mencari nafkah, dimana tempat rame ada kita," kata Regar.

Regar mengatakan, prinsip KPJ selalu terus berkarya bahkan ketika ada keterbatasan alat. "Kita sudah ciptakan lagu, yaitu judulnya Dilema," katanya.

Ia juga berharap apa yang dilakukan KPJ menjadi motivasi untuk anak muda. Bahkan untuk yang sudah punya fasilitas untuk selalu berkarya. "Berkaryalah intinya, apapun karyamu," katanya.

Meskipun dengan kondisi keterbatasan alat, tidak menyurutkan niat KPJ untuk selalu bekarya.

Mereka mengaku masih kekurangan alat seperti sound dan lainnya. "Ini sound kurang, baru satu yang dikasih gubernur," kata Regar.

Dengan satu sound tidak memaksimalkan tampilan mereka. "Coba kalau semuanya membantu kami, seperti wakil gubernur, walikota dan pejabat lainnya," kata Regar.

Bahkan regar bercita-cita diajak pemerintah untuk ikut berpartisipasi menyambut wisatawan yang datang ke Kepri. "Kami siap untuk itu," katanya.

Regar berharap komunitas seperti KPJ Kepri harus diperhatikan pemerintah setempat. Apalagi banyak anak-anak yang kreatif dalam musik tergabung di komunitas ini.

Bagi Regar dan anggota KPJ lainnya musik adalah kehidupan mereka yang tidak bisa ditinggalkan.

(Yogi Eka Sahputra)

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews