Ekonomi Batam Tetap Ditarget Tumbuh 7 Persen

Ekonomi Batam Tetap Ditarget Tumbuh 7 Persen

Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian, Suswijono.

Batam - Pertumbuhan ekonomi di Batam tetap ditarget 7 persen pada 2019 ini. Perang dagang antara AS dan China diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan target tersebut.

Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian, Suswijono mengatakan target tersebut merupakan hasil rapat tim teknis Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (DK-PBPB) Batam.

Meski demikian, target tersebut tetap ditinjau kembali, karena indikatornya ada yang diasumsikan tetap jalan atau tidak dan tergantung dengan perubahan kebijakan.

"Secara formal tetap kita dorong, dan nanti diajukan ke dewan kawasan, sebisa mungkin kita dorong, momentumnya banyak, salah satunya itu perang dagang," ujar Susiwijono usai rapat, Selasa (15/1/2019). 

Dalam rapat bersama tim teknis tersebut, pihaknya membahas tiga rencana teknisnya salah satunya membahas regulasi untuk ex-officio kepala BP Batam yang dijabat oleh Wali Kota Batam. 

Dalam pembahasan regulasi nanti, pihaknya akan menerima semua usulan dari semua pihak terkait. "Nanti kami jadwalkan lagi, diharmonisasikan. seperti dengan mengevaluasi dan revisi PP nomor 46 tahun 2007," katanya. 

Kemudian membahas proses investasi yang sudah masuk di Batam agar tetap berjalan. Ia menegaskan investasi ini merupakan investasi yang sudah jalan dan bukan yang baru masuk. 

"Jadi jangan sampai terhenti, walaupun saat ini dalam masa transisi," kata dia. 

Dan membahas kembali target BP Batam yang sudah ditetapkan di tahun 2019, karena memasuki awal tahun. Selain itu juga karena ada perubahan kebijakan sehingga target-target tersebut ditinjau kembali. 

"Prinsipnya adalah mendorong percepatan," ucapnya. 

Ia juga menambahkan bahwa rapat tim teknis ini sifatnya hanya menindaklanjuti keputusan Dewan Kawasan beberapa waktu lalu. 

Sebagai Dewan Pengawas tim teknis, pihaknya bersama dengan BP Batam dan Pemerintah Kota Batam mermuskan berbagai kebijakan berdasarkan arahan dari rapat terbatas dengan Presiden RI. 

"Sudah ada keputusan Menko Perekonomian, ada 5 anggota dewan pengawas tim teknis yang baru, saya sebagai ketua, anggota lainnya berasal dari kementerian keuangan dan dari sekretariat kabinet," jelasnya. 

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews