Gerindra: Pidato Jokowi Men-downgrade Prabowo

Gerindra: Pidato Jokowi Men-downgrade Prabowo

Prabowo Subianto.

Jakarta - Calon presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi), menyampaikan pengalaman adalah modal penting untuk memimpin Indonesia. Memimpin negara ini tidak boleh sekadar coba-coba. Partai Gerindra merasa pidato Jokowi dimaksudkan untuk merendahkan Prabowo Subianto.

"Pidato itu saya duga disusun tim sukses mereka untuk men-downgrade Pak Prabowo, membangun narasi supaya terkesan Pak Prabowo tidak punya pengalaman," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Minggu (13/1/2018).

Meski merasa sedang direndahkan oleh kubu Jokowi, namun kubu Prabowo memilih untuk tenang. Soalnya, Prabowo bukanlah minim pengalaman.

"Kami santai saja, Pak Prabowo siap membangun bangsa," kata Andre yang juga juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini.

Prabowo disebut Andre telah berhasil memimpin Komando Pasukan Khusus TNI menjadi pasukan elite yang diakui dunia. Sebagaimana diketahui, Prabowo pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus. Selain itu, Prabowo juga disebutnya telah sukses memimpin Partai Gerindra menjadi partai besar di Indonesia. Prabowo juga berhasil memimpin Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sehingga mampu menyumbangkan 14 emas di ajang Asian Games 2018.

"Pak Prabowo sudah punya pengalaman luar biasa," kata Andre.

Jokowi telah berbicara di acara deklarasi dukungan dari alumni sejumlah kampus. Dalam acara itu, Jokowi menegaskan pentingnya pengalaman di pemerintahan.

"Saya banyak terkaget-kaget, saya harus banyak belajar, saya di awal betul-betul pusing karena belum memiliki pengalaman di pemerintahan. Itu yang saya sampaikan di awal lagi, diperlukan pengalaman dalam pemerintah. Apalagi sebuah negara yang besar, seperti Indonesia ini. Jangan coba-coba dong," ujar Jokowi dalam acara deklarasi alumni sejumlah universitas di Plaza Tenggara GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (12/1/2019).

Jokowi mengaku telah mengantongi pengalaman sebagai Wali Kota dan Gubernur sebelum menjadi Presiden RI. Dia bertanya-tanya, bagaimana jadinya bila seseorang yang tak punya pengalaman memimpin pemerintahan kemudian menjadi pemimpin negara.

"Di kota, saya perlu 1,5 sampai 2 tahun untuk belajar, apalagi belum punya pengalaman langsung mengelola negara. Butuh waktu berapa tahun, pertanyaan saya?" tanya Jokowi, retoris.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews