Batam - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun menyempatkan hadir di acara pembukaan bazar Imlek 2019 di Tanjungpinang, Sabtu (12/1/2018) malam. Kegiatan dibuka dengan pemotongan pita secara simbolis.

Selain membuka acara, Nurdin juga mengunjungi ratusan stand yang ada di lokasi. Terdapat 120 stand dimulai dari Jalan Merdeka dan Jalan Tengku Umar, Kelurahan Tanjungpinang Kota itu.

Dalam kunjungan tersebut, Nurdin turut membagikan uang, hingga memborong dagangan warga. Setiap stand Nurdin berbincang dengan penjual. Beberapa kali ia mengulik-ngulik barang yang dijual pedagang.

Nurdin bersama rombongan terus mengunjungi stand didampingi Ketua Kadin Kota Tanjungpinang, Bobby Jayanto. Beberapa pengunjung memanfaatkan momen itu untuk berfoto dan bersalam dengan orang nomor satu di Kepri itu.

Tiba-tiba Nurdin datang ke stand minuman dan berbicang dengan pedagang berbahasa Mandari. Kemudian ia mengeluarkan uang pecahan Rp50 ribu dan memberikan kepada pedagang.

Sejumlah uang itu diberikan Nurdin untuk membayar minuman dan diberikan ke beberapa orang yang berada di stand tersebut. "Bapak bilang kasih orang yang ada disini, 10 gelas semuanya," kata pedagang.

Kemudian Nurdin berlanjut ke stand yang lain. Sambil melayani warga yang minta foto bersama.

Di stand yang menjual keripik, Nurdin juga lakukan hal yang sama. Ia memembeli sebanyak Rp500 ribu keripik bungkus besar kemudian dibagikan langsung kepada pengunjung yang berada disekitar stand.

Warga yang mendapat keripik pun girang. Mulai dari ibu-ibu dan anak-anak yang ada disana. "Senang, tadi tidak tahu, tiba-tiba dikasih bapak," katanya.

Setelah itu, diperjalanan ke stand lain Nurdin juga membagikan angpao. Bahkan juga uang yang langsung di ambil dari sakunya. Kebanyakan uang diberikan kepada anak-anak kecil pecahan Rp50 ribu.

Begitu terus dilakukan Nurdin sepanjang bazar. Tidak jarang juga Nurdin mengusap kepala anak-anak yang melintas didepannya.

Borong belanjaan dan memberikannya kepada pengunjung dilakukan juga oleh Nurdin di beberapa stand lain. Seperti tempat penjualan kaset, jual sepatu, jepit rambut dan lainnya.

Tidak hanya itu, beberapa orang juga datang hanya untuk meminta uang kepada Nurdin. Bahkan dari mereka ada yang berprofesi sebagai pengemis.

(tan)