Prabowo Sebut Alat Cuci Darah Digunakan 40 Orang, RSCM Tegas Membantah

Prabowo Sebut Alat Cuci Darah Digunakan 40 Orang, RSCM Tegas Membantah

Prabowo Subianto

Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali menyampaikan pernyataan yang mengejutkan. Dia mengaku mendapat laporan mengenai alat kesehatan yang digunakan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Menurut laporan yang diterima Prabowo, satu slang alat cuci darah pernah digunakan untuk 40 orang.

Pernyataan itu terungkap dari video ceramah Prabowo di kediamannya di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/12). Video tersebut diunggah melalui akun Facebook Prabowo.

Awalnya Prabowo bercerita mengenai kondisi uang di Indonesia yang justru banyak mengalir ke luar negeri. Sehingga rakyat Indonesia tidak bisa menikmatinya. Dia mengambil contoh di sektor kesehatan dengan segudang persoalannya. Salah satunya alat kesehatan.

"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal dan seharusnya hal itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dan tentunya dipakai satu orang satu kali. Saya dengar ada yang melaporkan kepada saya di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo.

Kondisi ini dinilai sangat berbahaya. Sebab, penderita gagal ginjal justru bisa tertular berbagai penyakit lain lantaran alat untuk cuci darah digunakan banyak orang.

"Jadi kalau ke RSCM, alat dipakai 40 orang, dia bisa dapat macam-macam penyakit. Hepatitis A, B, C, dia bisa dapat malaria, dia bisa dapat HIV," terang Prabowo.

"Menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat," tegasnya.

RSCM Bantah Prabowo

Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti membantah pernyataan Prabowo. Dia menjelaskan, pelayanan pasien di RSCM selalu mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Demikian juga dengan pelayanan hemodialisis atau cuci darah.

"Pelayanan hemodialisis di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use)," ujar Lies melalui keterangan tertulis.

Peralatan hemodialisis memerlukan tiga komponen utama, yaitu mesin hemodialisis, selang hemodialisis (blood tubing), dan dialiser (artificial kidney/ginjal buatan). Mesin dialisis berfungsi sebagai pengatur proses dialisis dan tidak ada kontak langsung dengan darah pasien. Mesin dialisis digunakan bergantian untuk beberapa pasien.

 

 

"Selang hemodialisis digunakan untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke dialiser dan mengembalikan darah yang sudah didialisis kembali ke tubuh pasien. Selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, demikian juga dengan di RSCM," tegasnya.

Dialiser merupakan ginjal buatan yang berfungsi membersihkan darah dari toksin sisa metabolisme tubuh. Dialiser pada proses hemodialisis dapat digunakan satu kali (single use) atau berulang kali pada pasien yang sama setelah dilakukan proses sterilisasi dan uji kelayakan.

"RSCM menggunakan sekali pakai (single use), baik untuk selang hemodialisis (blood tubing) maupun dialiser," tutupnya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews