Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik kubu Joko Widodo, yang disebutnya kerap menggunakan isu identitas untuk menyerang capres Prabowo Subianto. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tak terima.

Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, mengungkit video Ma'ruf yang diedit mengenakan kostum sinterklas. Selain itu, ia menyinggung istilah 'partai setan' dan 'partai Allah' yang sempat dilontarkan politikus senior PAN, Amien Rais.

"Siapa yang memainkan isu itu? Siapa yang merekam video Pak Prabowo yang menari setelah perayaan Natal? Siapa yang mengedit video Kiai Ma'ruf dalam ucapan selamat Natalnya? Siapa yang suka bawa-bawa hasil Ijtimak Ulama? Siapa yang suka bawa-bawa ustaz yang melontarkan kata-kata 'kotor' dengan tujuan kampanye berbungkus dakwah? Siapa yang suka bawa-bawa ayat untuk mengidentifikasi mana 'partai Allah' dan mana 'partai setan'?" kata Ace saat dihubungi, Minggu (30/12/2018).

Karena itu, ia menolak tegas jika tim Jokowi disebut berkampanye menggunakan isu identitas. Menurut Ace, selama ini pihaknya hanya bersikap defensif terhadap serangan isu identitas yang dilemparkan kubu penantang. Ia pun menegaskan tim Jokowi juga berfokus mensosialisasi capaian kinerja pemerintah.

"Kami tidak bermain isu identitas. Isu identitas selalu dimainkan oleh pihak-pihak yang selama ini menunggangi demokrasi untuk kepentingan elektoral," sebut Ace.

"Ketika ada pihak yang menyerang kami dengan isu identitas seperti agama, soal imam salat, dan juga yang lainnya, kami hanya berusaha untuk defensif. Kami tegak lurus dengan prestasi dan keberhasilan pemerintahan Jokowi. Kami hanya ingin kita berkampanye program, gagasan, dan visi misi. Kami ingin kedepankan perdebatan konseptual," imbuh dia.

Fahri Hamzah heran dengan TKN Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, TKN Jokowi-Ma'ruf cenderung menggunakan isu identitas untuk menyerang capres Prabowo Subianto ketimbang memamerkan kinerja sang capres.

"Terus terang saya masih merasa aneh dengan timses petahana yang lebih gandrung menyerang dengan isu identitas lawan daripada membuka kinerja petahana sendiri. Bukankah ini bahaya ya? @prabowo terlalu jelas loh...@jokowi yang punya wilayah gelap....hati-hati kalian," tulis Fahri melalui akun Twitter-nya.

(*)