Beritakan Konflik Selat Johor, Singapura Blokir Situs Media Singapore Herald

Beritakan Konflik Selat Johor, Singapura Blokir Situs Media Singapore Herald

Ilustrasi

Singapura - Oritas Singapura memblokir akses ke situs Singapore Herald setelah memberitakan mengenai ketegangan di Selat Johor, antara Singapura dengan Malaysia. Isi berita Singapore Herald dianggap memprovokasi upaya meredakan ketegangan.

Pemblokiran setelah Singapore Herald menolak mencopot berita-berita yang dianggap otoritas Singapura sebagai berita yang berisi provokasi dan misinterpretasi.

Otoritas Pengembangan Media Komunikasi Informasi (IMDA) sebelumnya telah menyampaikan pemberitahuan ke situs web tersebut untuk menghapus delapan artikel yang "secara mencolok menyalahartikan posisi Singapura dalam situasi yang sedang berlangsung dengan pemerintah Malaysia".

Artikel yang diterbitkan antara 6 dan 12 Desember meliputi: "Menteri Khaw Boon Wan mengancam Malaysia dengan kekuatan bersenjata atas Johor Straits" dan "Menteri Hukum K Shanmugam backstab: Malaysia akan bertanggung jawab untuk 'situasi yang tidak diinginkan'".

"Pernyataan-pernyataan palsu semacam itu, terutama penggunaan frasa-frasa bermuatan emosional seperti 'mengancam' dan 'memprovokasi', mungkin menyulut perasaan niat jahat terhadap Singapura, dan melemahkan upaya kedua belah pihak untuk menyelesaikan situasi secara damai," kata IMDA dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 15 Desember seperti dilansir dari situs The Straits Times.

IMDA mengatakan artikel-artikel itu dianggap tidak pantas atas dasar kepentingan publik, dan merupakan bahan yang dilarang di bawah Kode Etik Internet.

Batas waktu untuk penghapusan adalah Jumat (14 Desember) pukul 4 sore waktu setempat.

"Karena Editor Singapura Herald telah menolak untuk menurunkan artikel dengan tenggat waktu yang ditetapkan, IMDA telah mengarahkan Penyedia Layanan Internet untuk membatasi akses ke situs web," kata pihak berwenang dalam pernyataan itu.

Pemberitahuan IMDA ke Singapore Herald pada hari Jumat mengatakan bahwa pernyataan yang salah itu serius dan mengerikan.

Alih-alih mencerminkan posisi Singapura yang akan berusaha untuk meredakan ketegangan secara damai, artikel-artikel itu menegaskan bahwa Singapura tegas dalam ancamannya untuk menggunakan pasukan bersenjata melawan Malaysia dan untuk "mengubah Selat Johor menjadi zona perang".

IMDA menambahkan bahwa artikel itu salah mengutip pernyataan yang dibuat oleh menteri Singapura.

Misalnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Masagos Zulkifli telah mengatakan bahwa orang-orang itu bersatu tetapi ini terdistorsi dalam sebuah artikel tentang Singapura Herald, yang judulnya adalah: "Menteri Masagos Zulkifli: Orang Singapura bersatu melawan Malaysia."

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews