Batam -  Meski sebagian dilanda kecemasan, menyusul rencana pemerintah pusat meleburkan BP Batam ke Pemko Batam, namun para pegawai lembaga itu tetap mencoba tenang. Mereka tetap bekerja sesuai dengan tugasnya.

Kasubdit Humas BP Batam Mohamad Taofan, mengatakan keputusan pemerintah dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, pada Rabu (12/12/2018) lalu, sama sekali tidak mempengaruhi kinerja pegawai di lingkungan BP Batam. 

"Kita bekerja seperti biasa sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing," kata Taofan, Jumat (14/12/2018).

Ia juga menambahkan hingga saat ini belum ada keputusan final dari pemerintah pusat. Sehingga, pegawai BP Batam tak terlalu menanggapi secara serius hal tersebut.

Seperti diungkapkan oleh Ma'ruf. Pegawai protokol yang sudah 8 tahun bekerja di BP Batam ini merasa tak yakin institusi tempatnya bekerja bakal dilebur dengan instansi lain begitu saja.

"Nggak yakin dibubarkan, isunya selalu tiap tahun begitu," tegasnya.

Ia juga menambahkan kalau tanggung jawab BP Batam sangat besar.

"Nilai investasi yang dikelola BP Batam bukan miliar lagi, tapi sudah triliunan," jelasnya.

Sementara, Syarifuddin, staf di bagian sarana dan prasarana malah menyebut tak masalah apapun langkah pemerintah pusat terkait masa depan BP Batam.

"Saya sendiri tidak ada masalah dan apapun keputusan pemerintah, kami siap," ujarnya.

Namun, kecemasan tak mampu ditutupi Nadia. Perempuan yang 3 tahun terakhir menjadi pegawai kontrak di BP Batam itu ketar-ketir saat mendengar tempatnya bekerja mau dibubarkan.

"Cemas pasti, tapi kita berharap kalau BP Batam tidak jadi ditutup karena BP Batam sudah sangat berjasa dalam menangani investor dan proyek-proyek besar," ujarnya.

Ia hanya berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik untuk BP Batam. Selain itu, dia juga belum menerima informasi yang pasti dari pimpinan mengenai nasib BP Batam ke depannya.

(sya)