Batam - Kebijakan pemerintah pusat terkait pengalihan kewenangan BP Batam kepada Pemerintah Kota Batam menghebohkan seantero Kota Industri ini. Kedua lembaga itu akan dilebur demi mewujudkan satu nakhoda pemerintahan di Batam.

Pro dan kontra muncul di tengah publik menyikapi kebijakan itu. Ada yang senang dan juga resah. Keresahan itu menghinggapi benak ratusan pegawai honorer di BP Batam. 

Data terakhir, Mei 2018 tenaga honorer BP Batam tercatat ada 411 orang. Sedangkan 1.989 orang lainnya sudah berstatus PNS. Mereka para honorer ini mengaku cemas, terkait masa depan pekerjaan mereka. 

"Ngeri-ngeri sedap karena masih kontrak," kata salah seorang honorer BP Batam yang tidak mau menyebutkan namanya, Jumat (14/12/2018). 

Kecemasan itu datang pasalnya dia hanya pegawai honorer di BP Batam. "Kalau sudah pegawai santai aja," kata dia. 

Begitu juga beberapa tenaga honorer lainnya. Mereka takut terkait adanya perubahan kebijakan setelah BP Batam di bawah Pemko. 

"Ya takutnya kebijakan berubah, terutama dari proses dari kontrak ke pegawai," katanya kepada Batamnews.co.id.

Sedangkan bagi beberapa karyawan tetap di BP Batam. Isu peleburan dan pembubaran BP Batam tidak menjadi masalah. 

"Adem adem aja," kata Zul.

Pasalnya menurutnya jika memang BP Batam dilebur ia bisa pindah ke instansi semula. "Walaupun gitu (dilebur) kita bisa kembali ke instansi masing-masing," katanya.

Apalagi isu tersebut belum ada hitam di atas putih. "Dari pimpinan belum ada instruksi," katanya saat ditemui di gedung BP Batam.

(tan)