Batam - Rencana pembangunan tol sepanjang 25 kilometer di Batam semakin mengerucut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) menurunkan tim dari Hutama Karya untuk menyurvei lokasi.

Survei tersebut dilakukan untuk mengetahui posisi dari jalan tol yang akan dibangun. Kedatangan tim ini juga merupakan respons surat Pemko Batam kepada Kementerian PUPR.

"Tim ini sudah survei beberapa waktu lalu, memastikan posisi jalan tol nantinya," ujar Wali Kota Batam, HM Rudi, Selasa (11/12/2018). 

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini belum dapat ditentukan posisi dari jalan tol itu nantinya. Dalam rencana awal akan dibangun dari kawasan Nongsa ke Batuampar lalu dari Simpang Kabil ke Mukakuning. Sehingga posisi jalan tol nantinya tidak mengganggu jalan lama atau flyover (jembatan layang) Simpang Kabil. 

"Makanya perlu disesuaikan, jalan yang sudah indah ini, kita mau tidak mau diganggu lagi," katanya. 

Namun Rudi berharap dengan dilakukan survei ini bisa menambah ruas jalan baru. Ia mencontohkan saat ini misalnya ada 1.000 km ruas jalan, nantinya bisa jadi ada 1.020 km ruas jalan setelah ada tol. Karena tujuan awal pembangunan jalan tol ini untuk industri, namun bisa juga multifungsi untuk tujuan lain. 

"Tetapi kalau jalan tol ini dibangun di jembatan layang, berarti tidak menambah ruas jalan," jelasnya. 

Sementara ini Rudi tidak menyebutkan dengan pasti lokasi dari jalan tol tersebut, karena tim survei masih bekerja di lapangan. Selanjutnya mengenai posisi jalan tol ini diserahkan kepada tim survei. 

"Lokasinya terserah, belum diputuskan juga, nanti kalau sudah selesai survei akan saya paparkan," ucapnya. 

(ret)