Dinkes Catat 54 Penderita HIV/AIDS Tahun Ini

Seks Bebas dan Jarum Suntik Narkoba, Biang HIV di Bintan

Seks Bebas dan Jarum Suntik Narkoba, Biang HIV di Bintan

Ilustrasi

Bintan - Dinkes Bintan memantau angka penderita HIV/AIDS tahun ini. Salah satunya dengan melakukan screening rutin para pekerja malam dan membuka klinik konsultasi berupa pendampingan.

Menurut data saat ini, di Kabupaten Bintan ada 54 penderita. Mereka terdiri dari 33 laki-laki dan 21 perempuan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bintan, dr Yosei Susanti mengatakan para penderita ini kebanyakan pendatang.

"Sebagian besar pengidap HIV/AIDS di Bintan ini berasal dari berbagai daerah. Sedangkan warga asli Bintan sendiri hanya berapa persen saja," ujar Yosei, Jumat (7/12/2018).

Untuk warga yang mengidap HIV, kata Yosei, sebanyak 29 orang yaitu 17 pria dan 12 wanita. Sedangkan pengidap AIDS berjumlah 25 orang yang terdiri dari 16 pria dan 9 wanita.

Dari jumlah tersebut 2 diantaranya telah meninggal dunia. Mereka seorang laki-laki dan seorang perempuan. Sehingga jumlah pengidap HIV/AIDS yang masih hidup sampai Desember 2018 ini sebanyak 52 orang. "Yang meninggal itu pengidap AIDS," sebutnya.

Yosei menambahkan HIV/AIDS ini tertular dikarenakan penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian dan seks bebas. Apabila tertular, virus itu menyerang kekebalan tubuh penderita.

"Kami minta warga Bintan tidak menggunakan narkoba dan seks bebas. Apabila mau berhubungan gunakanlah kondom," jelasnya.

Salah satu Pekerja Seks Komersil (PSK) Bukit Indah, Batu 24, Kecamatan Toapaya mengaku telah menjalani screening HIV. Namun dia enggan menjelaskan hasil pemeriksaan itu sebab ini hal yang privasi.

"Sampel darah saya sudah diambil. Itu untuk tes adakah virus HIV/AIDS atau tidak," katanya.

Pemeriksaan darah ini dilakukan sebanyak 3-4 kali dalam setahun. Kemudian juga ada pemeriksaan spilis dan IVA. "Semuanya rutin kami jalani," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews