Amien Rais Disentil Tokoh-Tokoh Muhammadiyah

 Amien Rais Disentil Tokoh-Tokoh Muhammadiyah

Amien Rais.

Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais beberapa waktu lalu mengatakan akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir jika organisasinya tidak bersikap pada Pemilihan Presiden 2019. Pernyataan Amien Rais ini menjadi polemik.

Pernyataan Amien ini menuai banyak reaksi dari tokoh Muhammadiyah. Mereka angkat suara terkait ucapaan Amien Rais tersebut. Ini beberapa 'sentilan' tokoh Muhammadiyah pada Amien Rais:

 

1. Buya Syafi'i: Jangan Didengar

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafi'i Ma'arif juga angkat bicara. Ia meminta jangan mendengarkan pernyataan Amien Rais yang ingin menyentil Haedar Nasir.

"Halah jewer-jewer, enggak usah diperhitungkan itu. Muhammadiyah memberikan kebebasan pada anggotanya. Itu sesuai Muktamar Ujung Pandang 1971 lalu. Diperkuat Panwil dan berbagai kesempatan. Saya rasa (kebebasan) ini bagus. Sebagai ormas sipil, yang lahirnya mendahului bangsa dan negara. Jadi kita enggak perlulah ada jewer-jewer itu. Enggak usah didengar itu," ucap Buya Syafi'i.


2. Jangan Menggurui

Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan Muhammadiyah tidak pernah mengarahkan untuk berpihak salah satu capres di Pilpres 2019. Busyro menengaskan jika Muhammadiyah adalah organisasi ormas yang mengedepankan independen.

"Itu namanya menggurui," kata Busyro.


3. Muhammadiyah Harus Netral

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan pernyataan Amien Rais terkait PP Muhammadiyah harus bersikap pada Pemilihan Presiden 2019 adalah pernyataan pribadi. Menurutnya, Muhammadiyah sebagai organisasi harus netral, tapi kader tidak boleh tidak memilih.

"Jadi yang netral itu adalah organisasinya, kalau anggotanya tidak boleh tidak bersikap. Jadi Pak Haedar bicara dalam ranah organisasi, sementara Pak Amien bicara dalam ranah pribadi dari anggota Muhammadiyah," ucap Anwar.


4. Jawaban Haedar Nashir

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir diancam akan dijewer jika tak bersikap dalam Pilpres 2019. Namun rupanya sindiran itu dipandang sebelah mata oleh Haedar.

Menurut Haedar tak ada yang berubah dari Muhammadiyah dalam menyikapi politik praktis. Haedar menyebut jika Muhammadiyah masih pada khittahnya, netral dalam setiap pagelaran pemilu.

"Jawaban saya sama. Tidak ada yang berubah dari Muhammadiyah, dan tidak akan pernah berubah. Muhammadiyah berdiri di atas kepribadian dan khittahnya untuk tetap mengambil jarak dari pergumulan politik praktis," urai Haedar.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews