Kalangan Pengusaha Tatap Optimis Ekonomi Batam 2019

Kalangan Pengusaha Tatap Optimis Ekonomi Batam 2019

Ilustrasi.

Batam - Meskipun ekonomi Kepri melambat pada triwulan IV tahun 2018 ini, namun kalangan pengusaha berharap semua pihak tetap berpikir positif dan optimis.

Seperti yang disampaikan oleh pengusaha properti Robinson Tan Direktur PT Cipta Group. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tergantung mainset yang dipikirkan semua kalangan, mulai dari masyarakat, pengusaha, pemerintah dan media. 

"Jika aura yang dikeluarkan positif ekonomi tentu akan membaik," kata Robinson saat Cofee Morning bersama awak media di Dozen Cafe, Batam Center, Selasa (27/11/2018). 

Ia mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi sudah mulai bergerak meskipun akhir tahun 2018 ini melambat. "Yang penting dari awal sudah membaik," ujar dia dengan optimis.

Sebagai pengusaha properti, Robinson berpendapat bisnis properti tidak berpengaruh jika pertumbuhan itu melambat hanya beberapa kuartal. 

"Tetapi kalau sudah satu hingga dua tahun seperti beberapa tahun lalu baru berdampak kepada kita," kata dia.

Apalagi akhir tahun, properti pertumbuhannya naik. Akhir tahun daya beli lebih meningkat, adanya penerimaan THR, Bbonus, dan hari libur. "Tahun 2019 kita optimis lebih baik lagi," kata Robinson.

Begitu juga dikatakan Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam, Achyar Arfan. Ia memaparkan, terdapat beberapa tantangan di tahun 2019. Pertama, menurut Achyar adalah kendala aturan. 

Contoh saja rencana pengolahan limbah plastik yang terkendala masalah kepentingan. "Seharsunya soal itu bukan suka tidak suka tetapi memenuhi aturan nggak," katanya. 

Ia mengatakan, kasus tersebut tidak mungkin melanggar tujuan pengolahan plastik yang sangat mulia. Di luar negeri orang malahan memikirkan supaya plastik tidak menjadi sampah.

Kemudian kedepan menurutnya, pemerintah jangan malu-malu untuk fokus kepada satu tujuan seperti pariwisata. "Wisata itu, sektor industri paling sedikit modal tetapi untung banyak," kata Achyar. 

Upaya pemerintah memikirkan bahwa Batam tidak lagi bergantung kepada industri adalah langkah yang bagus. "Bukan berarti industri tertinggal," katanya.

Sedangkan untuk properti sendiri, kata Achyar ke depan 2019 pihaknya berupaya terus memutar otak mengikuti perubahan zaman ke arah digital. "Sekarang hanya dengan HP semuanya bisa," katanya. 

Dalam pertemuan tersebut juga hadir Ali Irfan Branch Manager BTN. Menurut Ali, dari segi perbankan kondisi perekonomian melambat tidak mempengaruhi perbankan.

"Selama ini, meskipun melambat yang namanya perbankan tetap tersenyum," kata Ali. 

Ia juga mengatakan, saat ini BTN sudah menjadi lima bank dengan aset paling besardi seluruh Indonesia. "Kita yang di daerah juga terus berupaya memberikan pelayanan terbaik, agar perekonomian terus meningkat," katanya. 

(tan)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews