Sampai Kapan Tren Batu Akik? Ini Kata Pengamat

Sampai Kapan Tren Batu Akik? Ini Kata Pengamat

Salah satu wanita pecinta batu akik di Batam. (foto: ist/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sebelum adanya booming batu Akik, ada juga demam tanaman atau bunga hias Anthurium dan ikan louhan. Harganya melambung tinggi.

Namun tren anthurium dan louhan berakhir tragis. Banyak orang berlomba-lomba berbisnis anthurium. Sehingga berlakulah hukum ekonomi. Yakni, apabila barang banyak di pasaran melampui kebutuhan, keinginan dan minat, maka harganya akan melempem, dan trennya akan menurun. Inilah dialami Anthurium.

Penurunan harga terjadi sangat cepat sehingga banyak pebisnis yang bangkrut karena terlanjur berinvestasi.

Apakah hal yang sama akan menimpa tren batu akik? Menurut Pengamat Batu Fachry Rozzy, kedua tren ini harus dibedakan.

Lulusan sarjana ekonomi ini mengatakan, tren batu akik saat ini pasti mengalami penurunan namun tidak sama dengan anthurium. Anthurium peminat dan tingkat kebutuhannya langsung hilang, sedangkan batu akik, trennya bisa menurun, tapi peminat dan tingkat kebutuhannya tetap ada.

"Saya mengenakan batu akik sejak masih SMP. Perhiasan tangan untuk lelaki adalah batu akik, ini berlangsung sudah ratusan tahun. Tetap bertahan sampai sekarang. Ini adalah minat, dan hoby, serta kebiasaan. Inilah yang sulit dihilangkan. Tren bisa hilang tetapi kebiasaan orang tidak bisa dihilangkan,”kata Fachry seperti dilansir beritabatu, pekan lalu.

"Kalau Anthurium, bisa dibudidayakan. Karena Anthurium adalah tumbuhan. Bisa diperbanyak. Sedangkan batu akik, tidak bisa dibudidayakan. Tidak bisa diperbanyak. Sebab batu akik adalah bahan tambang. Sehingga akan habis apabila digunakan. Ini yang menyebabkan anthurium banyak orang yang miliki,”katanya.

Tapi kalau batu akik, tidaklah demikian. Satu Batu Akik tetaplah satu batu akik. "Batu akik tidak bisa dibudidayakan. Tidak berkembang biak," katanya.

Selain itu, anthurium hanya jadi pajangan di rumah tanpa bisa dibawa kemana-mana. Sedangkan batu akik bisa dibawa kemana-mana sekaligus perhiasan.

"Jadi pendapat saya tren batu akik akan berada dalam masa yang panjang. Memang akan berakhir, tapi lama. Namun berakhirnya tren batu akik, bukan berarti hilang sebagaimana anthurium. Sebab peminat batu akik tetap masih ada, dan jumlahnya masih banyak. Dan ini juga menyangkut hobi dan perhiasan lelaki di jari. Contohnya di Islam lelaki gak boleh pakai emas, yang paling tepat ini batu akik," katanya.

Sementara Helda, seorang wanita pecinta batu akik di Batam menyebutkan, batu akik selain hobi juga sebagai perhiasan yang menaikkan gengsi pemakainya. "Saya baru aja hobi batu akik. Sebagai perempuan, saya melihat lelaki yang memakai batu akik itu lebih kelihatan gagah dan jantan,' ujarnya.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews