Edan, Tahanan di Sulteng Potong Alat Kelaminnya dan Buang ke Kloset

Edan, Tahanan di Sulteng Potong Alat Kelaminnya dan Buang ke Kloset

Ilustrasi

Sulsel - IS (28) hingga nekat memotong alat vitalnya. Ia merupakan tahanan di Rutan Klas II B Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Lalu ia membuangnya ke kloset.

"Iya benar ada tahanan kejaksaan yang dititipkan di sini yang potong alat vitalnya sendiri," kata Kepala Rutan Enrekang, Tubagus M Chadir, dikutip dari detikcom, Senin (19/11/2019).

Dia memotong kelaminnya di dalam kamar mandi. Lalu, alat kelaminnya itu dibuang ke dalam kloset," tambah Tubagus.

 

IS dipenjara karena aniaya pamannya

Tubagus mengatakan bahwa IS yang merupakan warga dari Desa Buntu Mandong, Enrekang telah menghuni Rutan Enrekang sejak tiga minggu lalu karena kasus dugaan penganiayaan terhadap pamannya.


Awal mula polisi mengetahui IS memotong alat kelaminnya

Menurutnya, IS kemudian keluar dari dalam kamar mandi dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa usai memotong kelaminnya. Namun, seorang tahanan lainnya terkejut dan berteriak saat masuk ke dalam kamar mandi dan menyiram kloset itu.

"Tahanan lainnya mengira itu kotoran lalu menyiramnya ke dalam kloset. Tapi karena berupa daging, alat kelaminnya lama turun ke dalam. Karena diperhatikan lagi, ternyata itu adalah alat kelamin, tahanan lainnya langsung teriak ada penemuan itu," ujar Tubagus.

Ia menambahkan tahanan lain tersebut lalu melaporkan kejadian itu ke pihak pengawas Rutan untuk dilakukan pemeriksaan.

"IS buka celana dan memperlihatkan bekas potongan. Setelahnya segera kita bawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan," ujar Tubagus.


Alasan IS memotong alat kelaminnya

IS memotong kelaminnya sendiri dengan menggunakan silet. Alasan IS melakukan hal tersebut karena ingin masuk surga.
"Setelah ketahuan itu potongan kelamin dia. Dia bilang alasannya bahwa dia telah melakukan perintah Tuhan dan untuk masuk surga," cerita Tubagus.

 

IS lalu dirawat di rumah sakit

Setelah mendapatkan pengakuan dari IS, Tubagus lalu segera memanggil dokter untuk memberikan perawatan terhadap IS. Selama tiga minggu berada di tahanan, perilaku IS sangat baik dan wajar sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.

"Saya suruh bawa ke klinik. Dari pemeriksaan di sana dia harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Hingga saat ini dia masih di rumah sakit," ungkap Tubagus.

IS kerap memberikan ceramah saat ada orang yang menjenguknya

Uniknya, selama menjalani perawatan di rumah sakit, IS kerap memberikan ceramah kepada orang yang menjenguknya, termasuk kepada para petugas.
"Mereka diceramahi untuk masuk surga," kata Tubagus.


Kejiwaan IS juga akan diperiksa

Tubagus kemudian meminta agar kondisi kejiwaan IS juga diperiksa.
"Ini kan aneh, potong kelamin tapi dia merasa kayak tifal sakit dan dia sering ceramah," jelasnya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews