Batam - Beberapa kontainer dimodifikasi menjadi tempat tinggal di Perumahan Marina Park, kawasan Penuin Kota Batam. Namun ternyata lokasi itu menjadi tempat kos-kosan. Warga sekitar mengaku risih dengan keberadaan kos-kosan kontainer itu.

Selain diduga tak berizin, warga sekitar juga khawatir dengan keamanan dan kelayakan bangunan tersebut berada di tengah pemukiman mereka

Hendi, mandor proyek rumah kontainer mengaku tidak mengetahui pembangunan rumah kos kontainer tidak memiliki izin pembangunan. Ia mengatakan dirinya hanya menjalankan pengerjaan proyek kos rumah atas suruhan pemiliknya di Singapura. Pemilik nya diketahui bernama A-sing, seorang WNI.

Ia mengaku khawatir dengan beredarnya rencana Tim Trantib Satpol PP Kota Batam akan turun ke lokasi rumah kontainer untuk membongkar bangunan tersebut. "Saya cuma jalankan perintah aja untuk melakukan pengerjaan proyek pembangunan rumah kontainer tersebut dan saya nggak tahu kalau soal izin karena itu urusan pemilik kontainer dan Kepala DPM PTSP Kota Batam Gustian Riau," ujarnya

Hendi menyebutkan ada rasa ketakutan jika rumah kontainer tersebut di bongkar. Akan menjadi masalah di dalam pembayaran proyek pengerjaan, sehingga akan menjadi masalah baru untuk pembayaran gaji tukang.

"Pembangunan rumah kontainer dalam  sebuah pembangunan proyek ini bersifat terbatas dan kapan saja bisa dibongkar," pungkasnya.

Keberadaan rumah kontainer yang dijadikan tempat kos di Marina Park Penuin diprotes warga sebelumnya

Lurah Batu Selicin, Iskandar mengatakan, izin awalnya bangunan itu rumah tinggal. Namun kini fungsinya menjadi rumah kos kosan. Mereka juga tidak ada izin dari lurah maupun camat

"Udah berkali-kali datang kesana bersama camat dan RT," ujarnya

Wali Kota Batam, Rudi saat dihubungi batamnews.co.id, Kamis (8/11/2018) berencana akan mendatangi ke lokasi rumah kontainer tersebut. "Saya akan cek ke sana," singkatnya

(jim)