Fakta Baru Pembunuhan Khashoggi

Fakta Baru Pembunuhan Khashoggi

(Foto: dunia.tempo.co)

Batam - Penyelidikan kasus pembunuhan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi belum berhenti. Fakta demi fakta tentang pembunuhan wartawan yang kerap mengkritik putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mulai terkuak.

Setidaknya ada dua informasi terbaru tentang kasus tersebut. Pertama mengenai spyware buatan perusahaan Israel untuk melacak pergerakan Khashoggi, kedua soal penemuan jejak asam dan bahan kimia di sumur di kediaman Konsul Jenderal Mohammed al-Otaibi di Istanbul Turki.

Penggunaan spyware misalnya. Informasi tersebut diungkapkan oleh mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden dari Rusia melalui video call ke dalam sebuah konferensi di Tel Aviv, Israel, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Kamis (8/11/2018).

Snowden menyebut otoritas Saudi menggunakan spyware Pegasus untuk mengetahui aktivitas Khashoggi. Dia mengatakan aktivitas Khashoggi terlacaki karena telepon genggam salah satu sahabatnya yang mengasingkan diri ke Kanada telah terinfeksi spyware Pegasus.

"Kebenarannya adalah mereka mengejar beberapa sahabatnya (Khashoggi-red) melalui sebuah program yang diciptakan oleh perusahaan Israel," ujar Snowden.

Spyware Pegasus merupakan sebuah teknologi buatan perusahaan keamanan siber Israel, NSO Group Technologies. Teknologi itu bisa melakukan pengintaian secara tidak terbatas pada telepon genggam dan dipandang sebagai aplikasi spyware mobile paling kuat di dunia.

Selanjutnya mengenai penemuan jejak asam dan bahan kimia di sumur di kediaman al-Otaibi di Istanbul, Turki. Dilansir kantor berita Aljazeera, Kamis (8/11/2018), jejak asam dan bahan kimia itu ditemukan dari sampel yang diambil peneliti Turki di sumur tersebut.

"Kami tahu bahwa pada malam 16-17 Oktober, ketika para penyelidik Turki bekerja di dalam kediaman dan ingin mendapatkan akses penuh ke kebun dan sumur, mereka tidak diberi izin, tetapi dapat mengambil secara singkat beberapa sampel dari bagian atasnya," kata Andrew Simmons dari Aljazeera.

"Sampel-sampel itu telah diproses dan mereka termasuk bukti bahwa ada fluorida dan bahan kimia lainnya," imbuhnya.

Bahkan, sambung Simmons, sampel lain yang diambil dari saluran pembuangan dan sistem drainase di sekitar distrik diplomatik juga menunjukkan adanya penggunaan asam.

(aiy)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews