Pangeran Muhammad Sebut Jamal Khashoggi Teroris Berbahaya

Pangeran Muhammad Sebut Jamal Khashoggi Teroris Berbahaya

Pengeran Muhammad bin Salman

Batam - Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman mengatakan bahwa wartawan Jamal Khashoggi adalah seorang 'teroris berbahaya'. Pernyataan itu disampaikannya saat terlibat panggilan telepon dengan para pejabat Amerika Serikat beberapa hari setelah Khashoggi dinyatakan menghilang.

Mengutip seorang sumber tak disebutkan namanya, panggilan telepon itu dilakukan Pangeran Muhammad dengan menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner dan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, beberapa hari setelah 2 Oktober.

"Dalam panggilan itu, pangeran mendesak Kushner dan Bolton untuk tetap mempertahankan hubungan antara AS dan Saudi," kata sumber tersebut kepada surat kabar Washington Post, dikutip dari Middle East Eye, Jumat (2/11).

"Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Khashoggi, yang merupakan orang dalam Saudi sebelum kemudian menjadi kritikus rezim Saudi, adalah anggota Ikhwanul Muslimin," tambah sumber tersebut.

Ikhwanul Muslimin sendiri merupakan organisasi terlarang dan diasosiasikan sebagai kelompok ekstremis. Sumber tersebut menyatakan bahwa Bolton memberi isyarat tidak setuju dengan tuduhan Pangeran Muhammad kepada Khashoggi.

Dalam sebuah pernyataan di surat kabar tersebut, pihak keluarga membantah dengan keras bahwa Khashoggi bukanlah anggota Ikhwanul Muslimin sebagaimana yang dituduhkan oleh Pangeran Muhammad.

"Dia (Khashoggi) telah membantah klaim tersebut berulang kali selama beberapa tahun terakhir. Khashoggi bukanlah orang berbahaya dilihat dari mana pun. Jadi jika ada klaim sebaliknya, maka hal itu sangat konyol," demikian pernyataan pihak keluarga.

Menanggapi hal ini, seorang pejabat Saudi membantah bahwa Pangeran Muhammad terlibat pembicaraan seperti itu dengan pejabat AS. Dia menyatakan bahwa panggilan seperti itu memang rutin dilakukan antara pejabat Saudi dan AS dari waktu ke waktu. Namun dalam panggilan tersebut, tidak ada komentar dibuat oleh Pangeran Muhammad seperti yang dilaporkan surat kabar tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Khashoggi dinyatakan hilang setelah memasuki kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Pihak Saudi menyatakan bahwa Khashoggi keluar dari kantor konsulat beberapa saat setelah menyelesaikan urusannya, namun kemudian pihak Saudi meralat pernyataan itu.

Saudi mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dalam kantor konsulat setelah terlibat perkelahian dengan staf di sana. Namun hingga kini, mayat Khashoggi belum ditemukan dan kasus ini masih berada dalam penyelidikan pihak berwenang.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews