Warga Geruduk Kantor Desa Gunung Kijang Protes Calon Pilkades Tak Lulus Tes

Warga Geruduk Kantor Desa Gunung Kijang Protes Calon Pilkades Tak Lulus Tes

Anggota kepolisian dan Satpol PP berjaga di Kantor Desa Gunung Kijang saat warga berunjukrasa. (Foto: Ari/batamnews)

Bintan - Tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dilaksanakan di Kecamatan Gunung Kijang menuai protes keras dari puluhan warga desa pendukung salah satu calon pilkades, Danil.

Mereka tidak terima calon pilkades dambaannya dinyatakan gagal dalam ujian sehingga menggeruduk Kantor Desa Gunung Kijang, Rabu (7/11/2018).

Dalam aksi protes itu mereka menutut agar panitia pilkades membatalkan keputusan yang menyatakan Danil gagal dalam ujian tes. Kemudian diminta Pemkab Bintan diminta  mengevaluasi dan membentuk panitia pelaksana pilkades yang baru dalam waktu 7x24 jam.

"Kami minta kejelasan pihak panitia pilkades yang menyatakan Danil (salah satu calon) tidak lolos," ujar salah satu warga pendukung.

Para pendukung, kata pria ini, juga meminta panitia pilkades segera mengundurkan diri. Mereka menduga panitia tidak independen dalam penetapan calon kades yang lulus.

"Kami ingin dibentuk panitia pilkades kembali dalam waktu 7x24 jam," sebutnya.

Ketua Panitia Pilkades Gunung Kijang, Mahlinur Siregar mengatakan di desa ini ada 10 orang yang mencalonkan diri untuk merebut kursi kades periode 2019-2026 itu.

Diantaranya Sujarwo, Daniel, A Zaini, Mohadi dan Agus Mohana, Lanade, Fransiskus Waso, Idris, Maga dan Sukur.

"10 peserta itu kesemuanya dinyatakan lolos seleksi administerasi oleh panitia pilkades," katanya.

Dari 10 peserta yang lulus, kata Mahlinur,  panitia pilkades menyerahkan tahapan selanjutnya yaitu ujian tes kepada Pemkab Bintan. Tesnya terdiri dari tiga sesi, dimulai dari tes pengalaman terkait  pemerintahan, tes tertulis dan terakhir tes wawancara. 

Dari tes tersebut, Pemkab Bintan hanya meloloskan lima calon yaitu Lanade, Fransiskus Waso, Idris, Maga dan Sukur.

"Dari 10 yang ikut tes di tiga sesi itu hanya 5 calon yang dinyatakan lulus. Namun salah satu pendukung calon yang tidak lolos, mereka melakukan protes ke kantor desa dengan membawa masa," jelasnya.

Menurut Mahlinur, panita pilkades sudah banyak membantu 10 calon yang ikut berkompetisi dalam pilkades ini. Dari memenuhi syarat administrasi sampai seleksi berkas. Bahkan para calon juga banyak yang dibantu untuk melengkapi berkas yang kurang seperti kurang legalisir dan lainnya.

"Kita sudah sampaikan ke mereka, bahwa yang menguji dan meloloskan dari 10 calon menjadi 5 calon itu ada ditangan Pemkab Bintan. Bukan kami yang lakukan jadi silahkan tanya langsung di pemerintah," ucapnya. 

(ary)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews