Tunangan Jamal Khashoggi Tolak Undangan Trump ke Gedung Putih

Tunangan Jamal Khashoggi Tolak Undangan Trump ke Gedung Putih

Jamal Khashoggi

Turki - Tunangan wartawan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, menolak undangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengunjungi Gedung Putih. Ada alasan yang melatarbelakangi Cengiz dalam menolak undangan tersebut.

"Pernyataan yang dibuat Trump di awal dan sekarang ini saling bertentangan. Pernyataan itu juga terkesan hanya untuk mendapatkan simpati publik," kata Cengiz saat diwawancarai media pro-pemerintah Turki Haber Turk, dikutip dari CNN, Sabtu (27/10/2018).

Cengiz merupakan satu-satunya orang yang menemani Khashoggi ke kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, untuk mendaftarkan pernikahan keduanya. Saat itu Cengiz yang memutuskan menunggu di luar mulai merasa ada yang tidak beres ketika Khashoggi tidak kunjung keluar kantor konsulat bahkan setelah gedung ditutup.

Kecurigaannya berbuah nyata. Khashoggi dilaporkan dibunuh dalam kantor konsulat dan mayatnya dimutilasi.

Di awal menyebarnya berita kematian Khashoggi, Trump masih enggan mengakui dan dengan tegas menyatakan bahwa dia mempercayai penjelasan Saudi yang menyebut Khashoggi tidak dibunuh dan sudah keluar kantor konsulat sesaat setelah memasukinya. Namun kemudian Trump mengubah pernyataannya dan mulai mengakui ada kemungkinan Saudi terlibat dengan pembunuhan Khashoggi.

Hal tersebut lah yang menjadi alasan utama Cengiz dalam menolak undangan Trump. Namun, dia mengaku akan mempertimbangkan untuk memenuhi undangan Trump apabila pemerintah AS mengambil tindakan tegas terhadap kasus Khashoggi.

"Saya tidak berniat untuk pergi ke AS. Apakah nantinya saya akan pergi atau tidak, tergantung pada hati nurani saya," akunya.

"Saya terbuka untuk mengunjungi Washington apabila Trump memberikan kontribusi yang tulus terhadap upaya pengungkapan fakta tentang apa yang terjadi di kantor konsulat Saudi pada hari itu. Jika demikian, saya baru akan mempertimbangkan untuk menerima undangannya," tambahnya.

Selain itu, Cengiz pun mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sempat memanggilnya beberapa hari setelah dia menerima undangan Trump. Pompeo mengatakan kepadanya bahwa pemerintah AS memang tidak tahu apa-apa sejauh ini.

Pada kesempatan itu, Cengiz pun menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari pihak Saudi yang memanggilnya menyusul kematian Khashoggi. Dia pun mengaku tidak ada niat untuk berkunjung ke Saudi saat ini.

Untuk saat ini, Cengiz hanya berharap bahwa semua pihak yang terlibat bisa bersaksi guna menyelesaikan penyelidikan terkait kasus kematian Khashoggi sesegera mungkin. Harapan serupa juga diungkapkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Harapan saya, harapan presiden kami, adalah kepada semua orang yang terlibat dengan hal ini dapat memberikan pertanggungjawaban di depan pengadilan. Hal ini agar penyelidikan akan berakhir secepat mungkin. Kami akan melalui rasa sakit dalam melewati proses ini, tetapi setidaknya bisa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya," pungkasnya. 

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews