Kirab Satu Negeri Ditolak di Karimun, Ini Kata Pengurus Pemuda Ansor

Kirab Satu Negeri Ditolak di Karimun, Ini Kata Pengurus Pemuda Ansor

Pengurus pusat GP Ansor Saleh Ramli (kanan) meninggalkan Pelabuhan Karimun. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun - Pelabuhan Tanjungbalai Karimun sempat rama saat ratusan massa menolak kehadiran pengurus pusat Gerakan Pemuda Anshor (GP Ansor) yang akan menggelar acara Kirab Satu Negeri di Karimun.

Tiga orang pengurus pusat GP Ansor yang baru turun dari kapal MV Dumai Express sekira pukul 08.45 WIB langsung menuju selasar pelabuhan, Jumat (28/9/2018). Mereka berangkat dari Tanjungpinang.

Namun, di saat akan melintasi pintu keluar, mereka langsung dikawal oleh aprat kepolisian untuk kembali menuju ponton. Puluhan massa telah menanti mereka untuk mengadang.

Terkait hal tersebut, salah saorang pengurus pusat GP Ansor, Saleh Ramli mengaku terkejut saat baru saja menginjakkan kakinya di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun dan langsung dihadang massa.

"Saya kaget, baru saja menginjakkan kaki di pelabuhan tiba-tiba diusir. Baru pertama kali sampai di Kabupaten Karimun. Mungkin ini cuma misskomunikasi saja," ucapnya.

Dia pun sempat menjelaskan kegiatan Kirab Satu Negeri yang direncanakan bakal digelar di Kabupaten Karimun namun ditolak oleh sekelompok masyarakat.

Menurut Saleh, GP Ansor ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk sepakat terhadap konstitusi bangsa yakni Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Apa yang salah di situ. Kegiatan kita di Bintan kemarin lancar, tapi di Karimun ditolak," kata Saleh dengan nada tanda tanya, sebelum naik kembali ke kapal.

Mengenai isu adanya penyebaran Islam Nusantara di sela rencana kegiatan Kirab Satu Negeri, Saleh membantah hal tersebut.

Menurutnya, kegiatan Kirab Satu Negeri hanya berupa pengibaran bendera Merah Putih saja. Dia mengaku akan berdiskusi dengan masyarakat Kabupaten Karimun ke depannya, agar tidak ada salah paham di kemudian hari.

(aha)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews