Budidaya Rumput Laut di Pulau Nguan, Pancaran Semangat TNI Bersama Rakyat

Budidaya Rumput Laut di Pulau Nguan, Pancaran Semangat TNI Bersama Rakyat

Foto: Yogi/Batamnews

Ratusan warga desa Nguan, Kelurahan Kampung Baru, Galang Batam berkumpul di pelabuhan Galang siang itu, dari orang tua maupun anak-anak. Mereka berkumpul di gedung yang akan dijadikan pabrik pengelolahan rumput laut dari TNI AL bekerjasama dengan pemerintah setempat. Sebagian lagi duduk di bawah tenda yang sudah disiapkan panitia.

Dari kejauhan tampak pulau Nguan berkumpul. Beberapa rumah terlihat berjejer ditepian pulau. Warga Nguan terdiri 157 kepala keluarga rata-rata pekerjaan mereka nelayan. Namun dari sisi ekonomi meraka masih mengalami kesulitan.

Ratusan warga yang berkumpul siap menyambut kedatangan tamu jajaran TNI AL Pangkoarmada I begitu juga dengan para pejabat pemerintahan Kota Batam. Beberapa anak-anak pulau sudah siap dengan pakaian rapi mereka begitu juga dengan keceriaan yang mereka pancarkan.

“Kita ke Galang karena ada acara, kalau nggak di pulau aja,” kata Andi salah seorang warga Nguan yang masih duduk dibangku sekolah.  

Ratusan warga nguan tersebut tidak hanya sekedar menghadiri acara TNI AL. Namun mereka datang sebagai peserta pelatihan pengelolaan rumput laut yang dilaksanakan TNI AL pada Kamis 28 Juni 2018 lalu. Disebutkan sebanyak 175 orang warga ikut dalam pelatihan itu.

 

Pembukaan pelatihan produksi rumput laut

Selang beberapa menit, siang itu jajaran TNI AL tiba di Pelabuhan. Turut hadir Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yudo Margono didampingi Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad. Yudo direncanakan akan membuka pelatihan tersebut.

Sedangkan dibagian ruangan gedung lain terlihat beberapa stand proses pengolahan rumput laut. Baik hasil olahan berbentu makanan, obat bahkan sampai minuman.

Di kawasan ini juga sedang berlangsung proses pembangunan pabrik pengolahan rumput laut.  Kawasan tersebut akan dijadikan pengolahan lahan rumput laut yang dipanen di pulau Nguan baik dari proses penanaman, pengolahan hingga ekspor.

Acara pembukaan dimulai dengan sambutran hingga pemasangan kartu peserta kepada warga yang mengikuti pelatihan. Pemasangan diberikan langsung oleh panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yudo Margono.

Dalam sambutannya Yudo mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan merupakan upaya menumbuh kembangkan masyarakat pesisir. Serta meningkatkan perekonomian daerah dan memanfaatkan potensi sumber daya alam. Karena selama ini hasil panen rumput laut tidak terkelola dengan baik.

"Tumbuhnya rumput laut terus meningkat, oleh karena itu bisnis tumbuhan ini mempunyai peluang dikembangkan untuk masyarakat setempat. Apalagi di daerah barat,” katanya.

Yudo mengatakan, pelatihan tersebut menjadi langkah pertama untuk membangun ekonomi warga dan meningkatkan keterampilan. Kegiatan pelatihan dan memberdayakan sumber daya alam ini menjadi pilot project Armada I.

"Semoga program ini terlaksana dengan baik dan menjadi contoh bagi daerah lain," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad mengatakan, kegiatan ini sangat diapresiasinya apalagi selama ini Batam memiliki potensi tetapi tidak tergarap dengan baik.

"Apapun ceritanya potensi Kota Batam cukup banyak, namun belum tergarap dengan maksimal, ini adalah kesempatan besar jangan disia-siakan," kata Amsakar Ahmad.

Wawako berharap, semoga dengan adanya pelatihan ini dapat dimanfaat dengan baik dan sungguh-sungguh oleh masyarakat. "Jangan sampai setelah pelatihan tidak ada aplikasinya," katannya.

Amsakar menambahkan, jika terkendala, Pemko Batam mempunya lokasi anggaran dan untuk kegiatan seperti ini. "Ini akan termasuk pengembangan UMKM, jika ada kendala nanti akan kita bantu," katanya.

Pelatihan tersebut  berlangsung selama dua hari 28-29 Juni 2018. TNI AL bersama Pemerintah Kota Batam dan masyarakat Desa Nguan bekerjasama untuk menjadikan rumput laut sebagai ladang bisnis. Selain dijual, rumput laut juga akan diolah menjadi beberapa produk.

Sebanyak 175 warga Desa telah mengikuti pelatihan pengolahan rumput laut TNI AL. Pembukaan langsung dihadiri Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yudo Margono

Yudo bersama tamu lainnya langsung meninjau stand pertunjukan proses produksi yang dilakukan warga bersama TNI AL. Yudo sempat mencicipi beberapa produk tersebut seperti air rumput laut, donat dan lainnya.

 

Pemasaran ke luar negeri

Ketua Korcab dari Lanal Batam Irmelda Eko Suyanto sebagai pengolah rumput laut mengatakan, rumput laut yang sudah dipanen warga akan langsung diolah di desa mereka. "Beberapa kali kita coba, rumput laut tersebut bisa diolah menjadi 10 bentuk produk," katanya.

Pengolahan rumput laut disulap, menjadi selai, pizza, stick, kerupuk, jus, teh, kopi dan lainnya. "Semua dari jenis rumput laut yang berbeda, keseluruhan jenisnya di Indonesia sampai ratusan," kata Irmelda.

Hasil produksi itu nantinya akan dipasarkan di Kepri terlebih dahulu baru nasional maupun international. "Kita akan olah dari proses pengeringan, dan lainnya," katanya.

Bahkan produk tersebut bisa dijadikan makanan khas terbaru Kepri. Direncanakan TNI AL akan membangun pabrik pengelohan rumput laut tersendiri di kawasan desa tersebut.

 

Harapan baru untuk warga

Kegiatan TNI AL ini menjadi harapan baru untuk warga. Pasalnya selama ini potensi itu ditemukan warga namun tidak ada modal untuk mengembangkan. Hal ini menjadi harapan baru warga terutama yang berada dipulau Nguan.

Ketua RW Desa Nguan Sofyan mengatakan, dahulu rumput laut sangat subur, tetapi tidak ada tempat untuk menjual atau dikelolah kembali.

"Kalau ada yang menampung hasil panen nanti, warga lebih mudah," ujar Sofyan.

Ia mengaku, sangat terbantu dengan kegiatan ini, bahkan sudah lama ditunggu. “Kawasan ini sangat strategis kalau dikelola ini sangat membantu sekali,” katanya. Warga belum mengetahui jumlah panen rumput laut saat ini di Desa Ngua.

Selain itu Desa Nguan dijadikan tempat penanaman bibit rumput laut karena memiliki kawasan strategis. Yudo bersama jajaran langsung meninjau bibit yang sudah ditanam tersebut. Bibit tersebut berada dibagian tengah antara pulau Nguan dan Pelabuhan Galang.

Keterlibatan TNI AL dalam membangun perekonomian rakyat salah satu bentuk menjaga kelautan NKRI. Selain itu juga memberi harapan baru di tengah masyarakat yang jauh dari perekonomian modrn.

Selain membuka pelatihan pengolahan rumput laut untuk personel TNI dan masyarakat, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan prasasti Pusat Pengolahan Rumput Laut se-Kepri di Pulau Nguan oleh Pangkoarmada I.

(Yogi Eka Sahputra)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews