Kanker Serviks dan Payudara Mematikan, Begini Imbauan Dinkes Lingga

Kanker Serviks dan Payudara Mematikan, Begini Imbauan Dinkes Lingga

Peserta kegiatan deteksi dini kanker payudara dan rahim yang merupakan kerjasama antara Polres Lingga dan RSUD serta Dinas Kesehatan di Polres Lingga (Foto:Ist)

Lingga - Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker yang banyak menyerang wanita dan merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia.

Saat ini, kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara yang sedang berkembang.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Lingga, Maliana mengatakan, kanker serviks juga merupakan salah satu penyebab utama kematian perempuan yang terkait dengan kanker.

"Kanker payudara dan kanker serviks merupakan penyakit mematikan yang menjadikan wanita sebagai target utamanya," kata dia kepada Batamnews.co.id, usai melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan rahim di Polres Lingga, Selasa (28/8/2018).

Dia mengimbau, kaum wanita di Lingga dapat mendeteksi kanker payudara dan serviks secara dini, sehingga dampak buruk penyakit tersebut dapat diperkecil.

"Bila ditemukan adanya benjolan, perubahan kulit payudara, serta keanehan pada puting payudara, kami menyarankan pemeriksaan USG atau mamografi. Segera lakukan deteksi dini ke Puskesmas atau RSUD agar penyakit mematikan tersebut tidak merenggut nyawa," ujarnya.

Maliana mengaku, semakin dini dideteksi, semakin besar pula kemungkinan penderita gejala kanker tersebut dapat sembuh.

"Penyebab kanker ini karena perilaku seksual, merokok, sering melahirkan,  defesiensi gizi, kemudian gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi serta usia melahirkan pertama," ucap wanita yang akrab disapa Nana itu.

Kata dia, tahun 2017 lalu ada 31 orang yang menderita kanker payudara di Kabupaten Lingga dan terdata oleh Dinas Kesehatan.

"Yang tidak terdata masih ada, karena mereka tidak pernah memeriksa diri. Sehingga, tiba-tiba ketika mereka ke fasilitas kesehatan sudah stadium 4 yang biasanya tidak bisa terselamatkan lagi jiwanya. Kalau untuk tahun ini datanya masih di rekap," katanya.

Dengan demikian, dia berharap penyakit kanker yang mengancam nyawa wanita tersebut dapat ditekan dengan melakukan deteksi dini, kemudian berperilaku hidup sehat.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews