Dihina Petugas Pelabuhan, Sopir Taksi dan Tukang Ojek Protes Pelindo Karimun

Dihina Petugas Pelabuhan, Sopir Taksi dan Tukang Ojek Protes Pelindo Karimun

Puluhan sopir taksi dan tukang ojek Pelabuhan Tanjung Balai Karimun protes ke Kantor Pelindo, Kamis (23/8/2018). (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Para sopir taksi dan tukang ojek di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun meradang. Mereka kerap mendapat perlakuan tak menyenangkan oleh oknum pelabuhan tersebut. Kata kasar dan makian jadi santapan mereka mencari nafkah di area ini. 

Kesabaran para sopir dan tukang ojek tampaknya sudah habis. Puncaknya mereka dituding melakukan pemerasan terhadap penumpang oleh oknum pelabuhan. Mereka kecewa dan kesal merasa dilecehkan. Akhirnya kekesalan itu berujung protes dan aksi unjuk rasa di Kantor Pelindo Karimun, Kamis (23/8/2018).

Setiap mereka menawarkan jasa angkutan di pelabuhan mereka kerap diusir. Padahal menurut mereka, surat izin operasional sudah dikantongi.

"Kami ini selalu diusir. Oknum-oknum itu mengusir dengan kata-kata yang tidak pantas," ujar Herman, Sekretaris Koperasi Taksi Wisata Karimun, di Halaman Kantor Pelindo Karimun.

Dia menyebutkan, awalnya mereka di usir dan disuruh untuk menempati kawasan tunggu di luar pelabuhan. 

Namun, mereka kerap mendapat perlakukan tersebut, dengan kata-kata yang tajam, kadang menusuk hati mereka sebagai kalangan masyarakat yang mencari nafkah.

"Kami semua ada izin operasi. Makanya kami ke Pelindo sebagai pengelola pelabuhan, dan pihak pelindo juga yang menempatkan oknum tersebut di pelabuhan," ujar Herman.

Sementara itu, Jefri, Ketua Koperasi Jasa Angkutan Taksi Karimun (KJATK) menyebutkan bahwa pihak taksi juga mendapat tudingan melakukan pemerasan terhadap penumpang.

"Kami dibilang juga melakukan pemerasan. Ini yang kami juga minta bukti. Siapa yang mengatakan, siapa orangnya, dan kami minta buktinya," ucap dia.

Mereka menjelaskan, untuk tarif dan trayek taksi dan ojek di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun belum ditetapkan. Hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut.

"Kami minta, pihak Pelindo selaku pengelola pelabuhan untuk mendudukkan masalah ini. Sementara untuk trayek dan tarif, pihak organda dan Dishub yang mempunyai wewenang," ujar Jon, Ketua Koperasi Taksi Putra Karimun.

Terkait aksi yang dilakukan perkumpulan sopir taksi dan ojek Pelabuhan, Kapolsek Pelabuhan terlihat hadir dan menenangkan massa. Dalam waktu dekat akan ada pembicaraan terkait hal ini dengan pihak-pihak yang berwenang.

Sementara itu, para pimpinan Kantor pelindo Karimun disebutkan sedang berada di Medan. "Manager dan pimpinan lain sedang berada di Medan," ujar Securiti Kantor Pelindo Karimun.

(aha)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews