Angka Investasi Batam Belum Capai Target USD 750 juta

Angka Investasi Batam Belum Capai Target USD 750 juta

Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan investasi tahun 2018 sebesar USD 750 juta. (Foto: batamnews)

Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan investasi tahun 2018 sebesar USD 750 juta, namun sampai saat ini rencana investasi masih pada angka USD 391 juta dan baru terealisasi sebesar USD 124 juta. 

Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan ada beberapa faktor yang dapat merangsang untuk masuknya investasi. Diantaranya dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mendistribusikan 41,90 persen, Konsumsi Rumah Tangga mendistribusikan 39,57 persen. 

"Kemudian Net Ekspor mendistribusikan 12,57 persen, Konsumsi Pemerintah 5,74 persen dan Konsumsi Lembaga Non Profit Melayani Rumah Tangga (LNPRT) mendistribusikan 0,25 persen," ujar Lukita pada pemaparannya di Swisbel Hotel, Kamis (6/8/2018). 

Dari Realisasi investasi yang masuk tahun 2018, Industri memegang peranan besar yaitu total investasinya sebesar USD 89 juta dan disusul sektor perdagangan total investasinya sebesar USD 20 juta. 

"Industri Damar Buatan dan Bahan Baku Plastik yang paling banyak, dengan total investasi USD 14,5 juta," katanya. 

Sejak tahun 2013 perekonomian Kepri dari triwulan ke triwulan sudah menunjukkan perlambatan. Tercatat angka pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2013 sebesar 8,46 persen namun pada triwulan II tahun 2017 terjun bebas sampai pada angka 1,06 persen.

"Tetapi sejak triwulan II tahun 2017 secara gradual sudah mulai menunjukkan peningkatan hingga mencapai 4,51 persenn pada triwulan II tahun 2018, diharapkan akan mampu tumbuh di atas 5 persen agar target pertumbuhan minimal 5 persen pada 2018 bisa terwujud." katanya. 

Capaian pertumbuhan 4,51 persen pada triw. II/2018 tidak terlepas dari dorongan investasi PMTB yang tumbuh cukup signifikan, yaitu 7,68 persen.

"Pada semester II tahun 2018, harus didorong lebih kencang lagi. 
Dengan adanya investasi baru yang telah masuk via sistem 123J, dan telah diganti dengan sistem OSS, ada optimisme investasi akan tumbuh lebih kencang lagi," ucapnya. 

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews