Batam - PT Adhya Tirta Batam selalu berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan suplai air kepada pelanggan. Namun, terkadang pada waktu tertentu suplai air ATB terganggu dan kurang handal.

Mungkin pelanggan pernah mengalami suplai air bersih terkadang mengecil pada jam-jam tertentu. Kondisi ini dapat terjadi di suatu wilayah dan tidak bisa dihindari, biasa disebut dengan jam puncak pemakaian air.

“Pemakaian air secara bersamaan dengan kuantitas yang besar dalam satu wilayah membuat tekanan air berkurang dan terbagi. Pada jam tertentu, ada lebih banyak pelanggan yang menggunakan air pada saat yang bersamaan,” ujar Maria Jacobus, Head of Corporate Secretary.

Pola konsumsi seperti inilah yang terkadang menyebabkan suplai air yang sampai kerumah pelanggan mengecil. Jam puncak pemakaian air umumnya juga terjadi di berbagai perusahaan air di Indonesia. Begitu juga di Batam yang terdiri dari wilayah berbukit-bukit tentunya mempengaruhi tekanan air ke pelanggan.

“Kondisi jam puncak pemakaian air ini biasanya terjadi pada jam-jam tertentu, saat banyak pelanggan menggunakan air pada waktu yang bersamaan. Aliran air yang biasanya mengalir deras akan mengecil, bahkan terkadang terhenti total selama beberapa saat,” ujar Maria.

Suplai air juga dapat mengalami gangguan saat memasuki hari libur, seperti akhir pekan maupun tanggal merah. Mengingat saat hari libur, sebagian besar pelanggan menghabiskan aktifitas di rumah yang banyak menggunakan air bersih.

Pelanggan ATB disarankan memiliki tempat penampungan air sehingga pada jam-jam tersebut tidak mengalami kesulitan air. Khususnya untuk permukiman yang ada di dataran tinggi maupun terujung dari pipa distribusi.

“Meski terlihat sederhana, namun fungsi dari alat penampungan air ini sangat penting sebagai cadangan air yang siap digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari,” kata Maria.

Dengan menampung air, setidaknya pelanggan bisa terbantu saat jam puncak, dimana aliran air tiba-tiba mengecil dan terhenti.

(*)