Inflasi di Batam Urutan Ketiga se-Sumatera, Ini Analisisnya

Inflasi di Batam Urutan Ketiga se-Sumatera, Ini Analisisnya

Ilustrasi inflasi

Batam -  Inflasi di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) urutan ketiga dari 23 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) se-Sumatera. Sementara di Kota Tanjungpinang peringkat ke 16.

"Semua kota mengalami inflasi," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kepri, Rahmad Iswanto dalam siaran persnya, Sabtu (7/7/2018).

Badan Pusat Statistik (BPS) di Kepri mencatat, inflasi gabungan dua kota di provinsi Kepulauan Riau yaitu 1,14 persen untuk bulan Juni 2018 dengan IHK sebesar 134,66.

Dua kota itu adalah Batam dengan inflasi sebesar 1,29 persen dan Tanjungpinang 0,24 persen. Inflasi secara tahun ke tahun (Juni 2018 terhadap Juni 2017) tercatat 4,06 persen.

Inflasi gabungan kota IHK di Kepri tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks lima kelompok.

Rahmad menyebutkan lima kelompok itu antara lain: kelompok bahan makanan sebesar 1,45 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,27 persen.

“Kelompok sandang sebesar 0,93 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,27 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,49 persen,” tulisnya.

Sebaliknya dua kelompok justru mengalami penurunan indeks. Yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen serta kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

Sementara itu beberapa komoditas yang paling mendorong inflasi di Kota Batam, diantaranya Angkutan Udara. Sektor ini menyumbangkan angka inflasi bulan Juni sebesar 0,77 persen, disusul Bayam sebesar 0,19.

Sedangkan untuk Kota Tanjungpinang, Angkutan Udara masih memberikan kontribusi yang sangat besar bagi angka inflasi di bulan Juni 2018 yaitu 0,16 persen. Lalu disusul Daging ayam ras sebesar 0,07 persen.

Dari 339 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 98 komoditas mengalami kenaikan harga. Sisanya mengalami penurunan.

“Sedangkan untuk Kota Tanjungpinang dari 341 komoditas yang menyusun inflasi, sebanyak 63 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya mengalami penurunan,” ujar Rahmad.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews