Pilkada 2018

6 Kisah Pilu hingga Haru Selama Pilkada 2018

6 Kisah Pilu hingga Haru Selama Pilkada 2018

Jakarta - Di tengah sorotan publik terhadap hasil penghitungan suara cepat (quick count) Pilkada 2018 terselip sejumlah kisah lain yang mengejutkan selama pilkada. Ada yang lucu, haru hingga memilukan.   

Berikut 8 kisah mengejutkan di Pilkada 2018 yang dirangkum Liputan6.com dari sejumlah daerah: 

1. Meninggal di TPS Usai Mencoblos

Anih (54), warga Dusun Tamelang Timur Desa Margasari Kabupaten Karawang, meninggal saat mencoblos. Camat Karawang Timur Eli Laeli Komala menyatakan, Anih meninggal saat tengah mencoblos di TPS 10 Desa Margasari Karawang.

"Saat pencoblosan Anih diantar oleh anaknya ke TPS, sudah mencoblos di bilik suara. Belum selesai melipat surat suara, Anih langsung tersungkur, sehingga menyebabkan bilik pencoblosan terjatuh," kata Eli, Rabu (27/6/2018).

Warga segera membawanya ke Klinik Maja Medika yang tidak jauh dari TPS. Namun, pihak klinik menyatakan Anih yang tidak sadarkan diri sudah meninggal dunia.

Menurut Eli, saat menuju TPS, almarhum memang diketahui tengah dalam keadaan sakit diabetes. "Tetapi pas tadi mau mencoblos ke TPS itu dalam keadaan sehat, bisa jalan. TPS juga jaraknya cuma sekitar 100 meter," ujar Eli.

2. Menikah dan Mencoblos Pakai Baju Pengantin

Di Bumi Reog Ponorogo, Jawa Timur, sepasang pengantin meninggalkan pelaminan mereka demi bisa memberikan hak pilih di Pilkada Jatim 2018.

Pasangan pengantin itu bernama Aris Nurhuda (28) dan Fauziah Arsanti (26). Keduanya menikah tepat di hari pencoblosan Pilkada serentak 2018, Rabu (27/6/2018).

Calon mempelai wanita, Fauziah Arsanti, mengatakan kartu undangan pernikahan sengaja berbentuk surat suara atas persetujuan kedua belah pihak.

3. Pemilih Dijemput Perahu ke TPS

Hujan deras yang mengguyur Kota Kendari hingga Rabu (27/6/2018) siang menyulitkan ratusan pemilih di wilayah tersebut akibat kebanjiran.

Sejumlah warga memilih bertahan di rumah yang tergenang air banjir saat pemilihan. Warga beralasan, sejumlah barang berharga tertinggal di rumah dan basah karena banjir.

Melihat kondisi ini, puluhan anggota polisi dari Polda Sultra langsung turun tangan.  Mereka menjemput sejumlah wajib pilih dengan perahu karet.

Sebanyak 158 warga yang berdomisili di wilayah Kali Wanggu Kelurahan Lepolepo Kecamatan Baruga dan wilayah perumahan di daerah landai itu, diangkut bergantian sejak pukul 08.00 Wita pagi hingga pukul 11.00 Wita. Kapolda Sultra Brigjen Pol Irianto langsung turun tangan memantau anak buahnya. 

4. Kotak Kosong Menang di Makassar

Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat menggunakan hak pilih pada pemungutan suara Pilkada Depok di TPS Kampung Pilkada RW 03, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12). 

Bertarung melawan kotak kosong, pasangan Munafri Arifuddin dan Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) kalah di Pilkada Kota Makassar.

Hasil Quick Count Celebes Research Center (CRC), pasangan ini hanya mendulang 48,07% suara. Sementara kotak kosong yang menjadi lawannya, mendapat dukungan 51,93% suara.

5. 40 Negara Pantau Pilkada Kota Tangerang

Sebanyak 40 perwakilan negara asing melakukan studi banding pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Tangerang, Rabu (27/6/2018).

Salah satu TPS yang dikunjungi yakni TPS 01 dan 02 di Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Komisioner Badan Pengawas Pemilu Afifudin mengatakan, kegiatan tersebut berkaitan dengan program untuk mengajak para delegasi negara tetangga agar dapat memantau proses pelaksanaan pemilu di daerah calon tunggal.

"Kita pilih Tangerang salah satunya sebagai pembelajaran, karena disini calon tunggal. Nanti nya mereka akan kami minta juga untuk mendiskusikan hasil dari studi banding ini," ujarnya.

Sejumlah negara yang ikut diantaranya, Australia, Timor Leste, Amerika, Srilangka, Filipina dan Thailand. Dalam kunjungannya, para delegasi tersebut melihat bagaimana proses pelaksanaan Pilkada calon tunggal.

6. Ketua KPPS Bawa Kabur Logistik Pilkada

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Wamena, Jayawijaya, Papua membawa kabur logistik Pilkada 2018. Akibatnya, proses pemungutan suara di TPS yang dia pimpin pun terganggu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, peristiwa tersebut baru diketahui sekitar pukul 10.00 WIT. Saat itu, petugas mendapati kotak suara di TPS 5 Distrik Wamena hilang.

"Lalu aparat mencari ternyata ada di rumah Ketua KPPS sedang dicoblos-coblosi surat suaranya," ujar Iqbal, Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Saat ini, kata Iqbal, Ketua KPPS bernama Amalus Wetapo itu telah diamankan di kantor kepolisian setempat dan tengah diinterogasi. Sementara penyelenggara pemilu tengah berunding untuk melakukan pemungutan suara ulang.

(*)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews