Upacara Bendera Dianggap Syirik, Ini Reaksi Ketua MUI Batam

Upacara Bendera Dianggap Syirik, Ini Reaksi Ketua MUI Batam

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, H. usman Ahmad

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Indikasi adanya sekolah radikal di Batam memantik reaksi berbagai pihak. Dikabarkan ada sekolah berbasis keagamaan yang melarang hormat bendera karena dianggap syirik.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam, H. Usman Ahmad berharap berbagai pihak berhati-hati mengeluarkan statement terkait isu-isu sensitif, seperti radikal dan teroris.

"Jika memang hal tersebut terjadi perlu dilakukan pendekatan perseorangan maupun langsung kepada pihak terkait. Kan bisa secara personal dulu," ujar Usman, Senin (21/5/2018).

Menurut Usman, jika informasi tersebut betul adanya, perlu diluruskan. "Terkait bendera, prinsipnya begini, jika bela agama kita tidak merusak negara. Begitu juga sebaliknya. Mari kita jaga ukwah islamiah, insaniah, ukhwah imaniah," ujarnya.

Jika menurut ada isu-isu soal sekolah radikal yang tidak melakukan hormat bendera karena menganggap hal itu syirik. Hal itu menurut Usman, sebagai pemahaman yang keliru

"Jelas hal tersebut tidak benar. Pasalnya bendera merah putih berkibar bukti kemerdekaan, bentuk menghormati para perjuang. Itu perlu diluruskan," ucapnya.

Usman menghimbau kepada mubaligh yang ceramah selama Ramadan agar menyampaikan hal-hal yang menyejukkan.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Aman mengungkap adanya sekolah-sekolah yang terindikasi radikal dan punya paham berbeda di Batam.

Ia menegaskan beberapa sekolah di Bengkong dan Nongsa terindikasi hal itu. Bahkan menurut Aman, di sekolah tersebut bahkan tidak ada hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaaan di sekolah tersebut.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews