Ribuan Penari Beraksi di Dago Selama 18 Jam

Ribuan Penari Beraksi di Dago Selama 18 Jam

Para penari dari sanggar tari di Bandung sebelum acara Hari Tari Dunia (Foto: Dina/Facebook)

BATAMNEWS.CO.ID, Bandung - Ribuan penari unjuk gigi di hari tari dunia di Kota Bandung. Luar biasanya aksi tari-tarian itu selama 18 jam nonstop.

Tidak saja tarian yang disuguhkan, namun juga karnaval dari area Car Free Day Jalan Dago. Acara dimulai sejak Minggu pagi (29/4/2018).

Usai karnaval selesai, para penari mulai bersiap-siap. Mereka beramai-ramai menuju gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Jalan Naripan, Kota Bandung. 

Di lokasi tersebut para penari dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat menunjukkan kebolehannya. Berbagai jenis tari dipertontonkan, mulai dari jaipong, tari kontemporer, tari wayang, tari modern dan jenis tari lainnya. 

Suara musik gamelan turut mengiringi gerak gemulai para penari. Aksi itu sontak mengundang perhatian masyarakat. Tidak sedikit warga yang turut mengabadikan keindahan gerak tari melalui hand phone pintarnya. 

Bahkan tidak sedikit juga warga yang ikut menari dan larut dalam kemeriahan. Suasana ceria tergambar dari raut wajah warga melihat tontonan gratis penuh nilai seni ini. 

"Jarang lihat pertunjukan tari kayak gini, bagus kita jadi makin kenal jenis-jenis tari," kata Ridwan, saat ditemui di Jalan Naripan.

Sementara itu, koordinator hari tari dunia 18 jam Nanu Munajar menjelaskan, kegiatan tari merupakan bagian dari peringatan hari tari dunia yang jatuh setiap 29 April. Pada peringatan tari dunia tahun ini pihaknya mengambil tema Spirit Tubuh Tanpa Batas.

Dia mengungkapkan, kegiatan ini menjadi ruang untuk unjuk diri bagi sanggar tari di Jawa Barat. Pihaknya juga tidak membatasi jenis tarian dalam acara tersebut.

"Semua kita akomodir. Karena tujuan kita buat acara ini demi melahirkan para penari ideal," kata Nanu. 

Dia juga mengungkapkan, kurang lebih ada120 jenis tarian yang ditampilkan dalam acara ini. Mulai dari tari tradisi dan juga tari modern. "Hari tari dunia ada satu upaya tingkatkan kualitas garapan tari. Melahirkan tari baru, penari baru jadi ada generasi berkelanjutan," ucapnya. 

Nanu berharap, melalui acara peringatan tari dunia ini bisa menumbuhkan rasa cinta akan budaya bangsa di masyarakat. Karena melalui tarian bisa membawa spirit bagi bangsa. 

"Tari itu harus hadir di setiap momen. Tari bukan sekedar menari tapi memberi spirit, semangat terhadap nilai-nilai budaya. Selain itu tari juga jadi penyemangat persatuan," ucapnya.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews