Tarian Erotis di Pesta Rakyat, Ketua Komisi III DPRD Batam Nyanyang Haris Merasa Dikibuli

Tarian Erotis di Pesta Rakyat, Ketua Komisi III DPRD Batam Nyanyang Haris Merasa Dikibuli

Ketua Komisi III DPRD Batam, Nyanyang Harris Pratamura (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Ketua Komisi III DPRD kota Batam, Nyanyang Haris Pratamura menyayangkan aksi tarian erotis yang ditampilkan di Dataran Engku Putri, Batam Cente, Sabtu (14/4/2018).

Tarian erotis tersebut menjadi rangkaian acara yang digagas komunitas motor NVLF dan Penjaga Marwah Rudi (PMR).

Nyanyang yang juga sebagai penasihat PMR tidak mengetahui akan adanya pertunjukan tarian erotis. Diakuinya jika sebelumnya Ia mengetahui hal itu, pasti tidak akan disetujui.

“Tentu tidak tahu, kalau rountdown acaranya diberikan, kami sebelum acara terlaksana maka kita tidak akan memperbolehkan adanya tarian seperti itu,” ujar Nyanyang kepada Batamnews, Senin (16/4/2018).

Nyanyang mengakui bahwa acara pesta rakyat tersebut berlangsung dan dapat diperbolehkan karena yang ditawarkan kepada dirinya berupa bakti sosial, pesta rakyat dan pelantikan pengurus PMR.

“Karena saya pikir rangkaian acara itu bagus, makanya saya juga hadir tapi hanya pada acara pelantikan saja di kantor Wali Kota Batam, tidak turun ke lapangan engku putri,” jelasnya.

Apalagi pelaksanaan tarian erotis tersebut dilangsungkan pada sempena Isra' Mi'raj di kota Batam yang juga dijuluki sebagai Bandar Madani.

“Ini tanah melayu, dan juga Batam sebagai Bandar Madani, tentu tidak elok jika kegiatan tersebut dilakukan,” kata Dia.

Dalam pelantikan pengurus PMR, Nyayang menyebutkan bahwa Wali Kota Batam, Muhammad Rudi berkali-kali mengatakan sebelum menjaga marwah orang lain, seharusnya menjaga marwah diri sendiri.

“Waktu itu saya dengar Pak wali mengucapkannya berkali-kali, itu yang ditekankan beliau,” katanya.

Setelah pelantikan pengurus PMR, ia tidak turun ke lapangan Engku Putri, dan baru menyadari adanya tarian erotis tersebut sore harinya.

Setelah kejadian ini, Nyanyang akan menarik diri sebagai penasihat PMR, karena ia merasa bahwa akibat yang ditimbulkan dari tarian erotis tersebut telah mencorenga Kota Batam.

“Pak Rudi (Wali Kota) sudah tidak ingin terlibat, sayapun juga demikian, ini terakhir kalinya,” ucapnya.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews