Begini Respons MUI Batam Terkait Tarian Erotis di Hari Isra Miraj di Engku Putri

Begini Respons MUI Batam Terkait Tarian Erotis di Hari Isra Miraj di Engku Putri

Ketua MUI Batam KH Usman Ahmad bersama pengurus MUI lainnya saat menggelar konferensi pers di Masjid Raya Batam (Foto: Margaretha Nainggolan/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam meminta umat Islam memaafkan para panitia Pesta rakyat yang menyuguhkan tarian erotis di Dataran Engku Putri Batam Centre, Batam, Sabtu (14/4/2018) lalu.

Namun pihak MUI mempersilakan proses hukum tetap berjalan. 

“Sudah ada permintaan maaf maka MUI menghimbau umat Islam untuk memaafkan, akan tetapi terkait konsekuensi yang bersifat pidana diluar dari konteks hari ini, proses hukum tidak dapat diganggu gugat,” ujar Sekretaris MUI, Imam Santoso di Mesjid Raya Batam Center, Minggu (15/4/2018). 

Imam juga menuturkan, kejadian itu tak ada kaitan dengan Wali Kota Batam HM Rudi.

Acara tersebut merupakan pelantikan ormas Penjaga Marwah Rudi (PMR) dan hari jadi komunitas NVLF.

“Pak Wali menyampaikan kepada kami (MUI) bahwa acara tersebut tidak ada hubungan dengan beliau,” katanya.

Ketua MUI kota Batam, KH Usman Ahmad menambahkan, masyarakat untuk tidak mudah terpancing dan bertindak di luar hukum.

“Juga mengimbau seluruh komunitas di Batam danKeprimarwah negeri harus dihargai, di mana buma dipijak disitu langit junjung. Kami semua yang dapat di Batam memerlukan suasan kondusif, sama menjadi Batam, damai dan tentram,” ujar KH Usman.

Selain itu dari ketua Forum Ulama Indonesia (FUI) kota Batam, Didi Suryadi menyampaikan bahwa akibat dari kejadian tersebut merasa tertampar karena pada saat acara itu dilangsungkan juga berbarengan dengan sempena Isra' Mi'raj. 

“Orang sedang peringatan Isra' Mi'raj malah ada perayaan ini, saya kira kejadian ini mudah-mudahan menjadi pelajaran berharga terhadap kita, kami merasa dikangkangi karena dinilai tidak pernah membina umat, padahal setiap jumat kita dakwah,” ujarnya. 

Kedepannya, ia berharap setiap kegiatan yang dilakukan dapat dikomunikasikan kepada pemuka adat dan agama yang ada di Batam.

Tarian erotis yang ditampilkan pada pelantikan Penjaga Marwah Rudi (PMR) menimbulkan kecaman dari berbagai elemen masyarakat. Tarian mengumbar aurat tersebut sangat tidak patut.

(ret)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews