BATAMNEWS.CO.ID, Batam  - Batam masih menjadi target peredaran narkoba bagi kurir atau sindikat internasional. Terbukti, selama bulan Maret 2015 saja, polisi sudah menangkap 31 tersangka dari 21 kasus narkoba yang terjadi.  

Tidak hanya itu, dari tangan pengguna dan pengedar narkoba yang ditangkap tersebut, polisi menyita barang bukti ganja seberat 241 gram dan sabu seberat 422,17 gram.

Kasat Narkoba Polresta Barelang Kompol Irham Halid mengatakan, pengungkapan kasus narkoba tersebut tidak hanya yang terjadi di daerah mainland saja, namunjuga di daerah hinterland (kepulauan) sekitar Batam.

Di antaranya Pulau Kasu, Belakang Padang, dan pulau lainnya yang masuk target jaringan peredaran narkoba internasional.

"Ini bentuk kerja keras menumpas peredaran narkoba di Batam dan tidak terlepas dari peran masyarakat memberikan informasi," kata Irham Halid, Senin (30/3/2015).

Dijelaskan Irham, kasus tersebut  di antaranya, penangkapan sepasang pengedar narkoba, Didi dan Daissi di Mukakuning, Kamis (19/3/2015) lalu. Mereka merupakan sindikat pengedar narkoba jenis sabu di kawasan Belakang Padang.

"Yang pertama kita bekuk adalah Daissi. Dari tangannya ditemukan sabu yang baru dibeli di kawasan Simpang Dam seharga Rp700 ribu. Uang itu didapatkan dari Didi yang juga ikut dibekuk," ungkap Irham.

Kemudian, satu tersangka lainnya merupakan hasil tangkapan dari Ditpam bersama Bea dan Cukai Batam di Pelabuhan Batam Centre, berinisial Ha. Ia merupakan kurir yang membawa sabu seberat 356 gram, dari Malaysia.

"Modusnya, sabu yang dibentuk menjadi 6 bungkus dimasukkan ke lubang anusnya. Begitu di atas kapal, sabu tersebut dikeluakan paksa dan disimpan di dalam tas ransel miliknya. Rencana sabu tersebut mau dibawa ke Medan," jelas Irham.

[alf]