Tragis, Harimau Sumatera Terkam Pria 34 Tahun di Riau hingga Tewas

Tragis, Harimau Sumatera Terkam Pria 34 Tahun di Riau hingga Tewas

Ilustrasi harimau menerkam manusia (Foto: google)

BATAMNEWS.CO.ID, Tembilahan - Seekor harimau Sumatera di Tembilahan, Provinsi Riau, mengganas. Ia menerkam Yusuf Effendi (34) hingga tewas. Yusuf mengalami luka terkaman di bagian leher.

Kejadian itu di lokasi areal perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Malaysia, PT Tabungan Haji Indo Plantation (THIP), Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu, (10/32018) sore.

Yusuf bekerja sebagai buruh bangunan. Yusuf saat kejadian sedang membangun gedung sarang burung walet bersama tiga temamnya. Tiba-tiba temannya melihat harimau berada di bawah bangunan yang sedang dikerjakan.

Baca juga:

Jembatan Babin Dibangun: Batam, Bintan, dan Tanjungpinang Bisa Sejahtera

Pulau Bawah, Surga Tersembunyi di Kepulauan Riau

 

"Temannya melihat harimau di bawah bangunan," ujar Brigadir Erwin A, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelanggiran, Brigadir Erwin A seperti diberitakan riauonline.co.id (media siber jaringan batamnews.co.id), Minggu (11/3/2018).

Otopsi korban terkaman harimau (Foto: via Riauonline)

Pada saat itu korban yang merupakan warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan itu masih berada di atas bangunan bersama teman-temannya. 

Namun saat pulang ke rumah, sekitar sejam lebih, setelah memastikan tidak ada lagi harimau itu, mereka kembali ke pondok tempat menginap.

Di tengah perjalan, kekhawatiran mereka terbukti. Harimau itu ternyata telah mengintai. 

"Mereka baru berjalan sekitar 250 meter dari bangunan sarang walet tersebut," ujar Erwin.

Harimau persis berada di depan.

"Tiga orang berlari ke satu tujuan, sedangkan korban ke arah lainnya," tuturnya sambil menjelaskan kejadian tersebut sekitar pukul 18.25 WIB. 

Keempat orang itu berlari lintang pukang. Sedangkan harimau dengan mudah mengejar dan menerkam Yusuf yang sudah terpisah dari rombongan.

Teman korban, Rusli, Indra dan Syahran, ketiganya merupakan warga Pulau Muda, selamat. Ketiganya kemudian berusaha memanggil-manggil korban.

Namun korban tidak menjawab dan tidak bertemu dengan ketiga temannya yang selamat. "Selanjutnya mereka meminta pertolongan kepada warga Dusun Sinar Danau Desa, Tanjung Simpang," jelas Erwin. 

Akhirnya, warga mengevakuasi ketiganya menggunakan perahu kecil. Usai dievakuasi, warga setempat kemudian bersama-sama berusaha mencari korban.

Selang sejam sejak kejadian, 19.30 WIB, cerita Erwin, korban berhasil ditemukan di atas tanaman kumpai (tanaman sejenis rumput terdapat di atas sungai/air) dalam keadaan meninggal dunia. Di bagian tengkuk korban terdapat luka akibat terkaman harimau.

Selanjutnya, sekira pukul 20.30 WIB, anggota Polsek Pelangiran bersama Tim BBKSDA Propinsi Riau melakukan oleh TKP dan membawa korban ke Klinik KPP Pulai PT THIP untuk dilakukan Visum.

"Dari hasil visum diketahui korban meninggal dunia karena mengalami pendarahan luka robek karena diterkam Harimau. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Desa Pulau Muda untuk diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Erwin. 

Hingga kini, usai Jumiati menjadi korban, 3 Januari 2018 silam, dua harimau berusia remaja, masih berkeliaran di sekitar lokasi konsesi PT Tabungan Haji Indo Plantation, perusahaan perkebunan kelapa sawit, di Indragiri Hilir. 

Pada 3 Januari 2018 lalu,  Buruh Harian Lepas PT Tabungan Haji Indo Plantation, Jumiati, juga menjadi korban keganasan Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) tersebut, 3 Januari 2018 silam. Ia tewas dalam kejadian tersebut.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews