Pembangunan Hotel dan Resort di Lagoi Bantu Pertumbuhan Ekonomi Kepri

 Pembangunan Hotel dan Resort di Lagoi Bantu Pertumbuhan Ekonomi Kepri

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan I tahun 2018 berkisar 2,5-2,9 % (yoy), hal tersebut ditopang oleh sektor konstruksi dan perdagangan. 

Berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang dilakukan oleh BI untuk bangunan, diperkirakan ada perbaikan, walaupun masuk pada level terkontraksi atau bertumbuh negatif dari -1,04 menjadi -1,35 dan relaksasi ekspor bauksit berpotensi mendorong kienerja pembangunan. 

"Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kepri akan mengalami peningkatan, hal ini berdasarkan hasil survei internal BI," ujar Kepala BI perwakilan Kepri kepada Wartawan di Harris Hotel, Rabu (28/2/2018). 

Kemudian untuk hasil SKDU Perdagangan Hotel dan Restoran diperkirakan mencatatkan perbaikan, walaupun masih juga masih pada level terkontraksi, selain itu cukup banyak kegiatan skala nasional di Batam diperkirakan meningkatkan konsumsi Rumah Tangga dan sektor perdagangan. 

Dari survei konsumen juga diperoleh indeks keyakinan konsumen tumbuh pada Januari 2018, lebih tinggi dari Desember walaupun masih pesimis.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018, BI memperkirakan akan tumbuh menguat pada kisaran 2,7-3,1 % (yoy), hal ini ditopang oleh sektor konstruksi dan perdagangan. 

"Potensi realisasi investasi yang cukup besar di Lagoi, Bintan untuk pembangunan hotel dan resort serta proyek pemerintah baik APBN ataupun APBD, kemudian pertumbuhan ekonomi dunia dapat mendorong permintaan eksternal terhadap industri Kepri," kata Gusti. 

Mengenai target Kepala Badan Pengusahaan (BP), Lukita Dinarsyah Tuwo dimana pertumbuhan ekonomi sebesar 7 % selama dua tahun masa kepemimpinanya, Gusti menyebutkan harus dapat direalisasikan dengan meningkatkan ekspor. 

Ia menilai PMK 229 tahun 2017  tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor Berdasarkan Perjanjian atau Kesepakatan Internasional dinilai belum sepenuhnya diimplementasikan dengan baik.

"Jika dapat diimplementasikan dengan baik, maka sektor ekspor kita dapat meningkat, harus segera dieksekusi jika tidak maka akan sulit," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews