BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, dinilai masih minim terhadap pengetahuan dan pengalaman di bidang pertanian dan peternakan.

Dengan begitu, Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang menaruh perhatian dan harapan besar terhadap Kabupaten yang berjuluk Negeri Bunda Tanah Melayu itu.

"Meski minim pengetahuan, tapi posisi geografis Lingga yang berada di wilayah perbatasan Singapura dan Malaysia, memiliki nilai strategis bagi pengembangan komoditas pertanian beorientasi ekspor," kata Ketua STPP Malang, Fat'han A Rasyid seperti rillis yang diterima batamnews.co.id, Kamis (25/1/2018).

Dia menjelaskan, STPP Malang rencana akan melakukan pengiriman 200 orang mahasiswa dan 52 orang dosen pembimbing ke Lingga untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Februari mendatang.

Pengiriman mahasiswa itu dinilai berguna dalam mendukung program Pemerintah Kabupaten Lingga dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang akan menjadikan Lingga sebagai lumbung pangan berorientasi ekspor di wilayah perbatasan.

"Pengiriman 200 orang mahasiswa STPP ke Lingga ini, merupakan implementasi dari MoU yang sudah ditandatangani Ketua STPP Malang dengan Bupati Lingga tahun 2017 lalu. Para mahasiswa STPP Malang ini, berada di Lingga selama 90 hari," ujarnya.

Dengan adanya kerjasama antara STPP Malang dengan Pemkab Lingga tersebut, diharapkan tidak hanya pada kegiatan penanaman padi, tapi juga berkembang hingga pasca panen dan pengemasan. 

(ruz)