PNS Dinkes Natuna Tewas Usai Ditangkap Polisi, Diduga Telan Sabu

PNS Dinkes Natuna Tewas Usai Ditangkap Polisi, Diduga Telan Sabu

Arifianto saat menjalani perawatan di ICU RSUD Natuna sebelum meninggal. (Foto: ist)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Kematian Arifianto (36), seorang PNS Pemkab Natuna bikin geger keluarga dan rekan-rekannya. Ia dinyatakan meninggal tidak lama setelah ditangkap aparat karena kasus narkoba, Kamis (4/1/2018) petang.

Dikabarkan Arif meninggal karena menelan narkoba jenis sabu untuk menghilangkan barang bukti saat ditangkap polisi. Akibatnya ia mengalami overdosis.

Kapolres Natuna, AKBP Nugroho Dwi Karyanto membenarkan hal tersebut. "Iya betul (tersangka menelan barang bukti)," singkat Nugroho, Sabtu (6/1/2017) saat dikonfirmasi terkait insiden penangkapan.

Banyak yang tidak menduga kematian pria beranak dua itu. Arif sempat masuk kantor siangnya. Kabar kematiannya datang pada Jumat (5/1/2018) dini hari.

PNS Dinas Kesehatan (Dinkes) ini sebelumnya ditangkap polisi lewat sebuah penggerebekan di rumahnya di kawasan Batu Ampar RT 01/02, Ranai, Kabupaten Natuna, Kamis petang.

Pria yang bekerja sebagai PNS ini sempat kritis dan dirawat di ICU RSUD Natuna. Ia mengalami kejang-kejang sebelum menghembuskan nafas terakhir.

RT 01, Abdul Samin mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya penggerebekan. Sebelum akhirnya terjadi kericuhan antara pihak keluarga dan aparat. "Saya ketua RT nggak diberi tahu, tiba-tiba ada penangkapan warga saya," ujar Samin.

"Info dari polisi ada tiga orang diteras rumah saat itu. Dua orang lainnya kabur, yang ditangkap Arif. Saya juga minta polisi mengusut kasus ini dan juga menangkap dua orang yang kabur itu," ujarnya.

*Ditangkap Polisi, Anak Arif sempat Bela Bapaknya

Tampak sebelum dikuburkan, banyak kerabat dan keluarga yang melayat ke rumah duka. Bahkan terlihat situasi tegang. Beberapa anggota kepolisian juga berada di lokasi.

Pihak keluarga seperti meradang. Mereka tampak tidak terima dengan insiden ini. Mereka mencurigai polisi terlalu berlebihan dalam melakukan penangkapan

"Kalau mau ditangkap silahkan aja. Tapi dia (Arif) dipukuli dan diinjak disemak-semak. Lalu anaknya itu datang membela bapaknya, juga mendapat perlakuan keras dari polisi. Padahal itu anak di bawah umur," ujar Paman Arif.

"Apakah seperti ini hukum di negara ini?"  Kesal pria paruh baya itu seakan meracau saat  prosesi pemandian jenazah Arif jumat siang itu.

Hingga Jumat (5/1/2018) malam masih terlihat beberapa polisi berada di rumah duka. Arif dikuburkan usai salat Jumat siang itu.

Benarkah sabu menyebabkan Arif overdosis? Hingga kini belum ada keterangan resmi dari kepolisian dan pihak medis terkait penyebab pasti kematian Arif. Namun polisi Sabtu (6/1/2018) ini segera menggelar konfrensi pers.

Belum dijelaskan berapa banyak serbuk sabu-sabu yang ditelannya hingga menyebabkan ia sekarat dan akhirnya meninggal.

"Ada lebam di bagian dada dan di kepalanya, ia sempat dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi sebelum dibawa ke RSUD," ujar salah seorang rekan Arif yang tinggal di dekat lokasi.

(Fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews