BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan Pemko Batam sedang mengalami defisit anggaran. Akibat defisit tersebut, sejumlah pembayaran proyek yang harus dilunasi tahun ini ditunda hingga tahun 2018 mendatang.

"Karena uangnya tak ada, jadi mau tak mau harus kami tunda hingga tahun depan," sebut Rudi usai memimpin rapat anggaran di Lantai IV Pemko Batam, Jumat (17/11/2017).

Ia menyebutkan, total penundaan pembayaran proyek mencapai Rp 50 miliar. Penundaan ini berlaku hampir di semua proyek di lingkungan Pemko Batam.

"Semua pukul rata, termasuk yang infrastruktur juga," kata dia.

Pembayaran yang mengalami penundaan ini disebabkan karena realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tidak tercapai, serta penundaan dana bagi hasil triwulan keempat dari pemerintah pusat sebesar Rp 20 miliar dan Pemprov Kepri sebesar Rp 30 miliar.

"Gimana kita mau bayar, uangnya itu yang tidak ada," tegasnya 

Ia mengungkapkan, pengerjaan proyek akan tetap berjalan hingga akhir tahun nanti. Hanya saja, pihaknya meminta kepada pihak kedua atau kontraktor agar pelunasan pembayaran bisa dilakukan tahun depan.

"Ini yang akan kami dudukkan bersama mereka gimana jalan terbaiknya untuk menangani permasalahan ini," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya juga akan menyurati Ketua DPRD Kota Batam terkait penundaan sejumlah proyek ini. "Siang ini mungkin suratnya akan diantar," kata dia.

Untuk pembayaran pelunasan tersebut, Rudi mengatakan, akan dibayarkan paling lambat awal Maret 2018 mendatang. 

"Karena awal tahun dana itu belum tentu sampai ke kami, jadi kami berharap mereka yang selama ini membantu pekerjaan Pemko bisa bersabar hingga waktu tersebut," kata dia.

Tahun 2017, Pemko Batam mengalami defisit hingga 168 miliar. Berbagai upaya telah dilakukan, diantaranya memangkas perjalanan dinas, efisiensi BBM untuk kendaraan dinas serta mengurangi biaya konsumsi saat rapat.